Peristiwa Rengasdengklok, Konflik Kelompok Tua dan Muda Jelang Proklamasi Culik Sukarno-Hatta
- Dok/ANRI
Kelompok tua kukuh menyatakan proklamasi boleh dilaksanakan sesuai dengan hasil rapat BPUPKI yang merupakan badan bentukan pemerintahan Jepang.
Tidak puas dengan sikap Sukarno dan Hatta yang menolak proklamasi, kelompok muda kemudian menculik Sukarno dan Hatta dan dibawa ke Rengasdengklok. Sebuah tempat yang dipilih jauh dari pantauan tentara Jepang.
Selain Sukarno, istri dan anaknya juga dibawa ke rumah kediaman seorang warga Tionghoa tersebut.
Di Rengasdengklok terjadi perdebatan sengit antara Sukarno dan wakil kelompok muda. Hasilnya, di hadapan Shudanco Singgih, Sukarno dan Hatta memutuskan bersedia mengadakan proklamasi setelah kemblai ke Jakarta.
Kelompok tua dan kelompok muda pun menyepakati keputusan bahwa Proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta oleh Sukarno.
Keesokan harinya, Ahmad Subardjo rela mempertaruhkan nyawanya dengan menjemput Sukarno dan Hatta Kembali ke Jakarta dan menjamin Proklamasi Kemerdekaan terselenggarakan.