Sejarah Bendera Merah Putih Yang Berkibar Setiap 17 Agustus, Siapa Pembuatnya?
- Pixabay
Siap – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu di peringati setiap tanggal 17 Agustus. Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-79 akan jatuh pada Sabtu 17 Agustus 2024. Upacara pengibaran bendera merah putih akan dilaksanakan di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Semarak menyambut Hari Kemerdekaan RI ini pun sudah terlihat di sejumlah daerah di Indonesia. Untuk menghormati Hari Kemerdekaan RI ini setiap warga diwajibkan memasang bendera merah putih. Dan ada juga memasang umbul-umbul .
Yuk simak ulasan mendalam siapa pembuat Sang Saka Merah Putih secara mendalam seperti artikel berikut ini.
Melansir dari laman Wikipedia Indonesia pada Selasa, 13 Agustus 2024, Sang Saka Merah Putih julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia.
Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk Bendera Pusaka, bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 65, Jakarta, saat Proklamasi. Namun selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Sangka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang di kibarkan dalam setiap upacara negara.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London) yang diperoleh dari seorang Jepang.
Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia (karena terkenal dengan keawetannya) yang berukuran 274 x 196 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI.
Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 x 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15 x 47 cm.
Lalu ada lubang-lubang kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya "menyaksikan" dari dalam kotak penyimpanannya.