TPA Cipayung Darurat Sampah, DPRD Sentil Gaya 'Cuek' Walkot-Wawalkot Depok

Anggota DPRD Depok, Babai Suhaimi soal TPA Cipayung
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Tempat pembuangan akhir atau TPA Cipayung Kota Depok, kondisinya semakin memperihatinkan. Banyaknya tumpukan sampah yang telah melebihi kapasitas membuat kawasan tersebut rawan terjadi longsor. 

Menanggapi persoalan tersebut, anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi menilai ada dua masalah yang perlu segera diperhatikan oleh pemerintah daerah.

Terutama, dalam hal ini adalah Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan wakilnya, Imam Budi Hartono

"Agar pak wali dan pak wakil mengetahui betul dua permasalahan ini, tolonglah, pak wali dan pak wakil meninjau langsung, turun langsung ke TPA Cipayung," katanya saat dikonfirmasi pada Sabtu, 10 Agustus 2024. 

Menurut Babai itu penting, karena selama lima tahun Idris-Imam menjadi kepala daerah di Kota Depok mereka belum pernah turun langsung, atau sidak ke lokasi TPA Cipayung. 

"Ini penting untuk saya tegaskan, agar pak wali dan pak wakil mendapatkan solusi penanganan sampah yang semakin hari semakin semerawut, dan berantakan," tuturnya.

Politisi PKB itu kemudian menuturkan, bahwa ada dua hal yang menjadi masalah utama di TPA Cipayung Depok. Pertama lokasi yang sudah semakin menyempit dan overload-nya sampah. 

"Jika ini terus dibiarkan, maka dalam beberapa pekan ke depan sudah pasti sangat tidak bisa lagi menampung sampah-sampah dari berbagai wilayah se-Kota Depok," jelasnya.

Lalu masalah yang kedua adalah, kurangnya alat berat seperti beko atau eskavator untuk menata sampah. 

"Nah alat yang dimiliki oleh kita, pemerintah kota, hanya lima. Celakanya lagi, lima unit itu pun tidak efektif, seringkali rusak," katanya.

Ironisnya lagi, kata Babai, selama hampir kurang lebih 10 tahun atau semasa pemerintahan Idris sebagai Wali Kota Depok, belum pernah membeli alat berat yang baru. 

"Nah ini penting, akibat dari kurangnya alat ini sehingga sampah yang dibuang ke lokasi tidak bisa ditata, tidak bisa diatur, tidak bisa digeser sehingga terus memenuhi area sampah yang sudah sangat sempit, dan sudah tidak mungkin lagi terus dibuang," ujarnya. 

Kondisi itu, lanjut Babai, berdampak kepada antrian kendaraan mobil sampah yang sangat panjang hingga mencapai sekira 1 kilometer dari TPA Cipayung. 

"Bahkan kalau tidak ditumpuk boleh jadi akan ke jalan raya sampai ke kantor Kelurahan Cipayung itu antrian mobil sampah," katanya. 

Terkait hal tersebut, Babai pun kembali mendesak agar Idris-Imam segera turun ke lokasi TPA Cipayung. 

"Karena yang saya tahu dan rasakan, bapak selama lima tahun ini belum pernah turun untuk mengecek langsung, melihat kondisi langsung tentang bagaimana posisi sampah di lokasi pembuangan akhir itu," tuturnya.

Belum lagi masalah banjir akibat kondisi overloadnya sampah di TPA Cipayung.  

"Karena gugurnya sampah ke Kali Pesanggrahan. Jembatan yang dibangun tiga tahun yang lalu tidak menjadi solusi, bahkan menjadi masalah yang mengakibatkan banjir bagi warga Pasir Putih dan Bulak Barat."

"Sekali lagi pak wali, pak wakil, tolong turun. Ayo atasi tentang persoalan panangan sampah yang semakin hari semakin bermasalah," sambung Babai.