Wow 'Sayembara' Selebritis Kontoversi Hargai Rp500 Juta Bagi Menemukan Aep, Pengawal Otto Aneh

Foto Nikita Mirzani dan Aep
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Setelah memberikan kesaksian palsu bersama Dede, kini Aep seolah menjadi buronan yang sangat viral dicari oleh kuasa hukum dari Pegi Setiawan, Toni RM dan Farhat Abbas bahkan Susno Duadji juga. 

Lantaran ulah Aep itulah yang menjadikan para terpidana berhasil masuk penjara hingga saat ini terkecuali Pegi Setiawan dan Saka Tatal yang sudah dapat menghirup udara segar pasca terlibatnya di tengah polemik kasus pembunuhan Vina Cirebon

Aep kini bak ditelan bumi, menghilang tanpa jejak usai ketahuan bahwa kesaksiannya tersebutlah ternyata palsu yang mengatakan bahwa Pegi Setiawan adalah otak dibalik kasus pembunuhan Vina Cirebon. 

Bahkan Aep semakin tersudut saat Dede memberanikan diri untuk bertanggung jawab dan akhirnya membuka suara usai sekian lama dinantikan kesaksiannya yang sesungguhnya.

Dede juga menyebutkan bahwa dirinya telah berbohong terkait kelanjutan dari kasus pembunuhan Vina Cirebon, lantaran terkuak adanya pengejaran dan penyiksaan terhadap Vina dan Eky sesuai arahan Aep dan Iptu Rudiana.

Dede juga menantang pihak Aep untuk jangan terlalu lama bersembunyi karena pada akhirnya akan ketahuan juga kebohongan yang Aep sembunyikan.

Mencuat kabar bahwa selebritis kontroversi yang kerap dikenal 'Nikita Mirzani' mengungkapkan jika Aep sudah memberikan kesaksian terkait pembunuhan Vina Cirebon itu benarlah terjadi dan pihak lain agar berpikir.

Dibalik Nikita Mirzani ikut campur dalam urusan kasus pembunuhan Vina Cirebon karena Nikita memberikan sayembara bahwasanya siapapun yang dapat menemukan Aep, Ia berjanji akan berikan Rp500 juta. 

"Kasih tahu gue, Rp500 juta, buat siapa aja, mau orang miskin, SDM rendah, mau pengangguran, orang kaya siapa pun yang bisa tahu persembunyian Aep, tolong kasih tahu," ucapnya pada Sabtu 27 Juli 2024.

"karena dia lah yang mengarang-ngarang cerita ini jadi kemana-mana dan buat orang lain berspekulasi kasus ini pembunuhan," tegas Nikita.

Adapun pemberian uang mencapai ratusan juta bertujuan agar kasus pembunuhan Vina Cirebon secepatnya dapat terungkap secara terang benderang. 

"Buat semuanya siapa pun yang bisa menemukan persembunyian Aep karena Aep itu yang lagi di cari, negara pemerintahan pun saya kasih Rp500 juta," ujar Nikita.

Sehingga Ia berharap agar siapapun itu yang menemukan Dede dapat secepatnya untuk menghubungi Nikita seperti DM atau WhatsApp nomer yang ada di IG. 

"Kalian bisa DM gue, bisa WhatsApp nomor bio yang ada di Instagram," jelasnya.

"Rp500 juta gak halu-halu, biar pada diem tu mulut-mulut orang," ujarnya.

Tak hanya Nikita Mirzani, bahkan Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi pernah mencari Aep di rumah orang tuanya di bilangan Desa Palinggihan, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

Tetapi pencarian Dedi Mulyadi gagal karena sesampai ditempat hanya didapati sang Ayah namun keberadaan Aep tidak ditemukan oleh Dedi Mulyadi.

Sebab Ayah Aep mengatakan Aep hanya bolak balik ke Polda Jabar sekaligus menambahkan bahwa anaknya hanya ngekost di Bandung dan tidak bekerja.

Saat ditanya darimana uang untuk membayar kost tersebut, lantas Aep hanya mengaku jika tidak mengetahui.

Selain itu kabar selanjutnya yang terima oleh Dedi Mulyadi kalau Aep sempat berziarah ke makam sang ibu yang berada di Purwakarta. 

"Aep saya sudah bertemu dengan bapaknya. Karena kan bapaknya warga Purwakarta," ucap Dedi kepada Otto pada Sabtu 27 Juli 2024.

"Aep ini juga pernah datang ke Desa Palinggihan, menurut informasi, cuma dikawal, Pak. Rambutnya gondrong mungkin teman ojeknya," ucap Dedi.

"Rambutnya gondrong tiga orang, selalu mendampingi, " ujar Dedi

"Oya?" ungkap Otto.

Dedi Mulyadi juga mengakui saat ini Aep masih percaya diri dengan persembunyiannya dari polemik kasus pembunuhan Vina Cirebon yang menyeretnya sebagai saksi yang mulai diragukan oleh Polda Jabar.

"Iya, mungkin sampai kemarin dia masih percaya diri lah, tapi gak tahu kalau besok lusa," ucap Dedi.

"Karena kita kan bukan ingin menjarain orang, tapi bebasin orang," ujar Dedi.

"Oh gitu ya, tapi yang mengawal itu siapa?"

"Tukang ojek atau yang lain," tutur Otto.

"Karena kalau ada orang menghalang-halangi untuk menegakkan hukum itu juga boleh salah kan. Mudah-mudahan yang mengawal itu teman baiknya," tutur Otto.

"Karena saya dikasih tahu ada warga. 'Pak waktu itu Aep ada di sini ditemani tiga orang, rambutnya gondrong, katanya," ucap Dedi

"Waduh, luar biasa ya," ungkap Otto.