Kisah Polisi Jujur nan Bersih dan Bandar Judi

Jenderal Hoegeng Imam Santoso
Sumber :
  • Istimewa

Ia tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum dan keadilan. Semua yang bersalah disikat meski jabatannya dipertaruhkan.

Sejumlah kasus besar pun pernah ia ungkap. Dalam buku Hoegeng Polisi dan Mentri, salah satu kasus adalah penyelundupan mobil mewah tanpa bea cukai dan ia masih menjabat sebagai Kapolri saat itu zaman Orde Baru. Hoegeng melawan tindakan penyelundupan tersebut karena dianggap merugikan negara.

Pengusaha yang diceritakan Hoegeng yaitu Robby Tjahjadi yang banyak di-backing oleh aparat kepolisian dan ABRI (TNI kini) sebagai salah satu pelaku penyelundupan mobil mewah.

Sebelum pada akhirnya Jaksa Agung Ali Said menerjunkan tim gabungan Badan Koordinasi Pelaksana (BPK) menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Penyelundupan, Hoegeng tak pandang bulu dalam membongkar setiap kasus penyelundupan.

Tercatat ada 3.000 mobil mewah yang berhasil masuk tanpa membayar bea masuk, dari ribuan mobil yang tercatat tetapi hanya ratusan mobil yang ditangkap kembali oleh polisi. Cukup besar kerugian negara akibat penyelundupan mobil mewah tersebut sementara Robby hanya di penjara selama 10 tahun.

Sebelumnya, banyak kasus penyelundupan ini ditangkap tetapi tidak sampai ke pengadilan dan dilepaskan kembali oleh petugas dan berkeliaran kembali di Jakarta. Saat itu, diduga banyak oknum-oknum yang terlibat dengan kasus Robby Tjahjadi, di antaranya oknum bea cukai dan ABRI dan pejabat tinggi lainnya.

Selanjutnya, dalam Memoar Hoegeng, Polisi antara Idaman dan Kenyataan, karya Ramadhan KH diceritakan kejujuran Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri 1968-1971.