Menelisik Peran Aep dan Rudiana di Kasus Vina Cirebon, Dede Ungkap Hal Mengejutkan Soal BAP
- Istimewa
Siap –Pengakuan saksi kunci kasus Vina Cirebon Dede yang menjalankan konsep dari Aep berhasil menyita perhatian publik lantaran sebelumnya dugaan soal kesaksian palsu marak beredar diberbagai platform media.
Dalam pengakuannya di Kanal YouTube KDM Dede mengungkapkan bahwa dirinya hanya memberikan keterangan yang sebelumnya sudah dikonsep oleh Aep dan Rudiana soal adanya pengejaran geng motor dan pelemparan batu sesuai seperti fakta persidangan yang ada.
Padahal menurut Dede, dirinya dan Aep tidak mengetahui persis terkait peristiwa meninggalnya Eky dan Vina. Sontak hal tersebut membuat Dedi Mulyadi semakin penasaran dan Ia mengatakan bahwa kalau ini adalah memang peristiwa pembunuhan kenapa yang dijadikan korban atau tumbal itu orang orang yang tidak bersalah.
Dan kalau misalnya motifnya ini dendam, apakah Aep yang membuat skenario ataukah Rudiana, dan darimana Aep tau kalau Eky ini anak dari oak Rudiana.
"Jadi taunya dari polisi yang sering nyuci kendaraam disitu pak," kata Dede.
"Dan polisi itu nanya ke Aep tentang keberadaan anak anak yang suka nongkrong disini cuci steam tempat dia kerja, Aep bilang ada," kata Dede.
"Lantas Aep menjelaskan bahwa sering ada anak nongkrong, kadang sore kadang kadang malam dan siang juga ada," tambah Dede.
"Nah, ada polisi suka nanya nanya itu setelah kejadian Eky meninggal atau belum," tanya Dedi.
"Ya sesudah kejadian," kata Dede.
Dedi menegaskan, jadi polisi mencari infomasi disitu dan dapatlah kecurigaan dengan anak anak yang suka nongkrong dan bertanyalah ke Aep.
"Ketika Aep tiba tiba jadi tau kronologi ada yang melempar batu dan lain sebagainya itu gimana ceritanya," tanya Dedi.
"Nah kalo itu saya kurang tau, saya cuma tau skenario itu pas di Polsek," jawab Dede.
"Aep ini kan hanya mengetahui bahwa ada anak anak suka nongkrong kenapa lantas Aep jadi punya otak dia menyaksikan ada pelemparan dan lain sebagainya," kata Dedi.
"Iya saya disuruh ngaku melihat yang melempar batu, bawa bambu bawa motor berapa orang itu dikasih tau Aep dan Rudiana karena saya ga tau sama sekali,"tambah Dede.
"Jadi pengakuan kamu berdasarkan konsep yang audah disediakan Aep dan Rudiana," kata Dedi.
Tak hanya itu, Dede juga mengaku bahwa dirinya menyebutkan nama para terpidana juga informasi dari luar, bahkan menurut Dede kalau Aep itu juga tidak mengetahui nama yang jadi terpidana.
"Nah Aep tau nama nama terpidana itu darimana," kata Dedi.
"Engga tau pak, mungkin dari Pak Rudiana," kata Dede.
Pas waktu di BAP tersebut Dede mengaku bahwa dirinya tidak menyebut nama satu persatu hanya menyebut segerombolan orang saja.
"Nah kalau nama Hadi, Andi dan Pegi itu munculnya darimana," tanya Dedi lagi.
"Ga tau pak, soalnya di konsep pengakuan sebelumnya itu tidaka ada," kata Dede.
"Nah dalam posisi ini, apakah Aep yang memanfaatkan Iptu Rudiana atau sebaliknya," kata Dedi.
"Kalo kesitunya saya ga tau menahu pak, soalnya setelah satu minggu setelah kejadian itu Saya ga pernah komunikasi lagi," kata Dede.
Bahkan setelah kasus Vina ini viral kembali juga dirinya tak pernah bertemu, dan pas dipanggil untuk kedua kalinya di Polda Jabar dirinya datang untuk menjadi saksi Pegi.
" Waktu di Polda saya dateng ada Aep juga disitu menjadi saksi dan di BAP," katanya.
Pada saat di BAP untuk Pegi Setiawan di Polda saya berlagak lupa semua dan lebih simple dari Aep.
"BAP kami di polda menceritakan seperti awal seperti menyaksikan pelemparan dan lainnya atau gimana," tanya Dedi.
"Engga sedetail seperti awal, saya hanya bilang bawa bambu, liat orang nongkrong, pelemparan dan selebihnya saya ga tau," jawab Dede.
"Dan ketika disitu saya ingin berkata jujur tapi saya ga bisa apa apa karena bingung dan takut," tambah Dede.
"Pada saat itu, Penyidik mencecar pertanyaan sedemikian rupa atau hanya sekedar bertanya normatif saja" tanya Dedi.
"Ada dicecar pa cuma tanya biasa aja," jawab Dede.
Dede menuturkan, saat itu yang di BAP lebih lama adalah Aep, karena dia mengaku melihat dan mengenal soal Pegi jadi lebih lama.
"Kami tau soal Pegi atau mengenal," tanya Dedi.
" Ga tau Pak, keterangan di BAP itu saya ga kenal siapa orangnya dan nama nama mereka dan hanya ngaku melihat pelemparan sesuai BAP awal," kata Dede.
"Nah sebenarnya kamu itu melihat pelemparan dan pengejaran atau tidak dan yang lainnya " tanya Dedi.
"Ga ada pak, semua bohong,"
"Pada saat saya wawancara Aep di Youtube kamu lihat, trus kamu giman lihat itu," kata Dedi.
"Saya cuma geleng kepala aja pak," jawab Dede.
Aep juga kata Dede pas ketemu saya itu biasa aja karena ga terlalu deket juga cuma sebatas kerja bareng sebelumnya.
Dan kata Dede, dirinya melihat Dedi Mulyadi wawancara tukang warung dan mencari dirinya.
"Berarti apa yang dikatakan tukang warung tersebut benar atau tidak," tanya Dedi.
"Tukang warung itu benar cuma dan sore memang sudah tutup," kata Dede.