Selamat Tinggal, SMAN 5 Surabaya Sudah Tak Gunakan Jurusan IPA, IPS dan Bahasa, Tapi ...

Foto Edukasi
Sumber :
  • Istimewa

Sedangkan Kepala Sekolah SMAN 5 Surabaya Sukirin Wikanto menyatakan bahwa saat siswa diterima PPDB di SMAN 5 terdapat tes diagnostik atau psikotes.

"Hubungannya dengan mapel pilihan, kami sudah kenalkan kurikulum di SMAN 5. Anak-anak berlomba-lomba mau kemana dan pilih apa. Sudah diframe dari awal," ucap Sukirin.

Sukirin juga menyadari jika terkadang ada perbedaan pilihan antara anak dengan orang tua. Tetapi, tidak semua anak yang berbeda pilihan memiliki nilai akademik buruk pada mapel yang tidak ingin diambil.

"Kadang ada nilai IPA nya bagus tapi bisa masuk ke lainnya. Tapi orang tuanya pengen IPA dan anaknya pengen arah IPS. Kemauan anak dan orang tua kadang beda, itu menjadi kendala," ucapnya. 

Salah satu siswa SMAN 5 Surabaya kelas XII, Dianty Hanum mengatakan, jika telah merasakan Kurikulum Merdeka pada awal menjadi siswa karena masuk pada tahun ajaran 2022/2023. 

Ia mengaku jika tidak ada kendala dan justru memudahkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Ga ada kendala. Disuruh milih bebas, lebih enak buat kita masuk kuliah lebih gampng, karena dari awal belajar sesuai minat kita. Mulai mapel pilihan kelas XI, kelas X masih belajar semua umum. Sejauh ini orang tua percaya sama pilihan anaknya," ucap Dianty.