Pengakuan Sekda Nonaktif Tolak Rayuan Dampingi Petahana Depok, Ini Sebabnya!
- Istimewa
Siap – Bakal calon Wali Kota Depok, Supian Suri mengungkap sederet faktor yang membuatnya ingin bertarung di ajang pemilihan kepala daerah tahun ini.
Salah satu tujuan utamanya adalah membawa angin perubahan menuju Depok yang lebih baik.
Menurutnya, sudah cukup lama Depok dipimpin dengan gaya eksklusif. Padahal kota tersebut seharusnya inklusif.
Terkait hal itu, Supian Suri mengatakan, bahwa keputusannya untuk maju sebagai wali kota bukan semata-mata keinginan pribadi.
"Pertama saya memberanikan diri maju, memutuskan diri ini bukan keputusan pribadi, keputusan ini lahir dari diskusi yang panjang dengan keluarga, diskusi dengan tokoh-tokoh yang saya anggap memang selama ini bisa saya berkomunikasi," katanya.
"Kemudian diskusi dengan pimpinan-pimpinan, termasuk pimpinan partai yang saya juga bisa berkomunikasi. Itu di satu sisi ya, keputusan bukan diambil sendiri," sambungnya.
Lalu yang kedua dari sisi usia.
"Saya hari ini 49 tahun, kalau seandainya dikasih kesempatan sebagai walikota, InsyaAllah secara fisik saya masih sangat sehat untuk bisa melayani masyarakat kota Depok secara maksimal gitu ya," jelasnya.
Belakangan diketahui, rupanya sosok yang akrab disapa SS ini sempat ditawari untuk menjadi bakal calon wakil wali kota mendampingi sosok petahana Depok.
Namun dengan tegas Supian Suri menolak tawaran tersebut.
"Jadi kalau ditawarin wakil, pertama kalau wakil itu bisa mulus melayani seorang wali kota, berarti saya harus bersabar sampai 10 tahun," kata dia.
"Berarti rasanya usia 60 saya secara pribadi, saya tidak bercerita masyarakat secara umum, rasanya 60 tahun energi saya sudah berkurang, dibanding saya seusia 50 gitu ya," timpalnya.
Kemudian pertimbangan yang kedua, kata SS, bisa jadi kalau itu dia sampai 10 tahun.
"Ada tawaran katanya saya (petahana) cukup 5 tahun kok, nanti setelah itu dicalon jadi wali kota. Saya tanya sama orang-orang politik, pak itu mah janji politik enggak bisa juga dipegang," bebernya.
Hal tersebutlah yang membuat sosok Sekda nonaktif Kota Depok tersebut menolak mentah-mentah tawaran itu.
"Tapi yang paling penting tadi sebetulnya keluarga, dan yang lainnya semua mengharapkan saya, bahasa saya guru akademis saya, guru spiritual saya semuanya mau saya maju sebagai walikota, kalau enggak maju sebagai walikota sudah lebih baik enggak usah mencalonkan diri gitu aja," katanya.
Menurut mereka lebih baik jadi birokrat saja jika tidak maju sebagai wali kota.
"Itu aja sih permintaan dari orang-orang sekitar saya, keluarga saya yang mendorong saya maju, atau mengizinkan saya maju syaratnya harus sebagai wali kota, tidak sebagai wakil wali kota," terangnya
"Dan yang tadi saya menghitung secara usia ya saatnya sekarang, karena saya sudah enggak muda lagi walaupun saya belum tua," ujarnya.
Dalam beberapa kesempatan ia juga kerap menegaskan bahwa dirinya akan menampung seluruh aspirasi dari berbagai kalangan.
"Karena saya ingin jadi Wali Kota Depok bukan wali kota kelompok," tegasnya.