Bikin Merinding, Ini Kata Dedi Mulyadi Usai Putusan Pegi Setiawan Bebas, Semoga yang Berbohong....

Potret kolase Dedi Mulyadi dan Pegi Setiawan
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pasca hakim Pengadilan Negeri Bandung Eman Sulaeman memutuskan menerima gugatan kuasa hukum Pegi Setiawan terkait penetapan tersangka dalam kasus Vina Cirebon, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa dirinya bahagia dan sedih.

"Ada kebahagiaan dan rasa sedih yang memuncak saat hakim memutuskan bahwa gugatan praperadilan dari kuasa hukum Pegi Setiawan diterima," ucap Dedi Mulyadi dalam akun Tiktok @dedimulyadiofficial miliknya dikutip Senin 8/7/2024.

"Dan Pegi Setiawan tidak sah terhadap penetapan tersangkanya maupun penahanannya sehingga dia harus dibebaskan," sambung Dedi.

Lebih lanjut Dedi mengatakan bahwa dirinya mengucapkan selamat untuk Pegi Setiawan dan keluarga atas pembebasan yang diputuskan melalui sidang praperadilan.

"Saya juga mengucapkan terimakasih, pada hakim yang telah bersikap objektif menangani perkara tersebut, sehingga keadilan di negeri ini masih sangat terbuka," ucap Dedi.

Selanjutnya, kata Dedi, dirinya mengajak seluruh pihak untuk bersama sama untuk memberikan doa dan mencari jalan agar 7 terpidana yang hingga hari ini masih mendekam di penjara ada jalan untuk mereka bebas.

" Mari sama sama berdoa dan mencari jalan agar 7 terpidana yang hingga saat ini masih di penjara mendapatkan jalan untuk bebas," kata Dedi.

Semoga lanjut Dedi, ada Novum baru yang bisa membebaskan mereka.

"Semoga yang berbohong dalam kesaksiannya nanti bisa ditunjukan kebohongannya itu," tuturnya.

"Terimakasih untuk semuanya para netizen dan seluruh rakyat Indonesia yang terus memberikan support dukungan dan doa, semoga kita semuanya diberikan jalan kemuliaan dan kebaikan dalam hidup," pungkas Dedi.

Sebelumnya diberitakan, Dalam putusannya, Hakim Eman Sulaeman menyampaikan bahwa penetapan tersangka Pegi Setiawan alias Pegi Perong atas kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016 silam dinyatakan tidak sah oleh Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat.

"Menetapkan surat penetapan tersangka nomer SK/90/V/RES124/2024/DITRESKRIMUM tanggal 21 Mei 2024 batal demi hukum,” jelas Eman di Pengadilan Negeri Bandung, Senin, (8/7/2024).

Eman juga menyatakan penetapan tersangka Pegi Setiawan tidak sah dan PN Bandung juga memerintahkan Polda Jawa Barat untuk menghentikan penyidikan atas kasus Pegi.

“Memerintahkan terhadap termohon untuk melepaskan pemohon dari tahanan. Delapan, memulihkan hak pemohon dalam kemampuan kedudukan dan harkat serta martabat seperti sedia kala, dan sembilan, membebankan biaya perkara kepada negara,” ujar Eman.

Dalam kasus ini hakim mengabulkan praperadilan Pegi Setiawan.

 “Mengadili, satu, mengabulkan permohonan praperadilan pemohon untuk seluruhnya,” tutur Eman.

“Dua, menyatakan proses penetapan tersangka kepada pemohon berdasarkan surat ketetapan nomer SK/90/V/RES124/2024/DITRESKRIMUM tanggal 21 Mei 2024 Atas nama Pegi Setiawan beserta surat yang berkaitan lainnya dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum,” sambungnya.

Hakim juga menyatakan tindakan penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka dugaan tindak perlindungan anak dan atau pembunuhan berencana dan atau pembunuhan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat 1 juncto Pasal 81 ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 340 dan Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP oleh Direskrimum Polda Jawa Barat adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum.

"Memerintahkan kepada termohon untuk melepaskan pemohon dari tahanan," kata hakim Eman saat membaca amar putusan di PN Bandung. Hakim Eman menyatakan penetapan pemohon sebagai tersangka didasarkan pada penyidikan yang tidak sah, maka seluruh tindakan termohon menjadi tidak sah.

Sementara itu Kabid Hukum Polda Jabar, Kombes Nurhadi Handayani menyatakan pihaknya bakal patuh terhadap putusan hakim.

"Kita akan koordinasi dengan penyidik nanti Kalau misalkan dari putusan hakim ditindaklanjuti jadi untuk dihentikan penyidikan dan segera dibebaskan jadi kita tetap patuh apa yang diputuskan untuk hakim. Nanti kordinasi dengan penyidikan untuk langkah selanjutnya," kata Nurhadi usai pembacaan putusan.