BINUS Bekasi Hadirkan Program Praktis untuk Gen Z
- Istimewa
Siap – Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda Indonesia berusia 15 hingga 24 tahun atau Gen Z yang tidak bekerja atau bahkan mendapatkan pelatihan.
Berdasarkan data tersebut, sekitar 9,9 juta Gen Z di Indonesia saat ini menganggur dan tidak sedang mengejar pendidikan formal. Angka ini menunjukkan tantangan serius dalam penyerapan tenaga kerja dan ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kebutuhan pasar.
Padahal di berbagai sektor industri sedang berkembang secara cepat dan dinamis, sekaligus menciptakan beragam tantangan serta peluang yang harus dicermati bersama.
Saat perubahan terus terjadi, sebenarnya kemampuan akademis bukan lagi satu-satunya faktor penentu keberhasilan individu dalam berkarir di industri mana pun.
Atas dasar itu, BINUS University membuat program jalur pendidikan yang lebih efisien. Sebagai upaya memberikan alternatif pendidikan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan industri saat ini, BINUS memiliki suatu inovasi yaitu kuliah 2,5 tahun.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri, terutama di bidang teknologi, layanan, dan bisnis. Melalui program enrichment, kami memastikan mahasiswa bisa mulai lebih awal dan siap bersaing di pasar kerja,", ujar Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE. selaku Direktur Kampus BINUS @Bekasi.
Program ini dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh peluang kerja lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas pendidikan. Mahasiswa bisa memilih ingin menjadi profesional atau entrepreneur, maupun melanjutkan studi, baik di dalam atau luar negeri.
Sistem pembelajaran holistik ini mengembangkan kemampuan siap-terap mahasiswa dengan memilih salah satu dari tujuh track yang ada. Ketujuh track tersebut mencakup internship, research, entrepreneurship, study abroad, community development, further study, dan specific independent study.
Hal ini menjadikan BINUS @Bekasi sebagai perguruan tinggi yang terintegrasi dengan kebutuhan industri sehingga mahasiswa bisa memperoleh keterampilan yang relevan tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.