Sosok Diduga Provokator Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Cengengesan Saat Ditangkap Viral di Medsos
- Istimewa
Siap –Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan kabar seorang sosok yang diduga sebagai provokator kasus penganiayaan sekelompok warga di Tanggerang Selatan terhadap mahasiswa Unpam yang menjadi korban pembacokan saat sedang melaksanakan doa rosario.
Kabar sosok diduga provokator tersebut pertama kali diketahui usai pegiat media sosial Jhon Sitorus mengunggah hal tersebut melalui akun X @Miduk17.
Dalam unggahannya, Jhon Sitorus membagikan foto tampang Ketua RT yang diduga melakukan provokator terhadap kasus mahasiswa Unpam.
"Ini wajah ketua RT yang jadi provokator pembubaran paksa doa Rosario (doa bersama) para mahasiswa di Tangerang Selatan," tulis Jhon Sitorus dalam cuitannya seperti dikutip Selasa 7 Mei 2024.
Dalam foto itu, Ketua RT justru menunjukkan wajah tidak bersalah, dan malah nyengar-nyengir. Ketua RT itu disebut bernama Diding.
"Sepertinya dia (Ketua RT) bangga dan sedikitpun tak menyesali perbuatannya. Ketua RT yang radikal baiknya dipecat saja, mereka tak cocok jadi penyelenggara negara," pungkas Jhon Sitorus.
Penampakan wajah Ketua RT yang tersenyum saat diamankan polisi ramai disorot warganet. Tak sedikit warganet melontarkan kritikan tajam terhadap aksi provokator yang berujung penganiayaan terhadap mahasiswa Unpam.
"Yang gue heran penduduknya kok gampang banget diprovokasi orang radikal begini. Sepertinya emang lingkungannya atau warganya aja dasarnya udah bobrok. Kalau minimal warganya punya nalar kemanusiaan gak bakal sampai bawa sajam bahkan menyakitin," komentar warganet.
"Warganya juga gampang banget diprovokasi. Emang dasarnya lingkungannya gak sehat berati, apalagi RT nya tolol begini,"sahut warganet lainnya.
"Jangan cuma dipecat, penjarakan juga. Masalahnya polisi berani apa gak?" tantang warganet.
"Ini bukan barang baru di negara ini, sampai kapan pun pasti akan terus berulang. Penegak hukum kita katro, gak bisa tegas, pertimbangannya kelewatan. Jangan harap kan pemerintah deh. Mereka hanya tahu cara menggelonggongkan diri, keluarga dan kroninya aja," timpal warganet lainnya.
Sebagai informasi, doa rosario biasa dilakukan umat Katolik pada bulan Mei dan Oktober setiap tahun. Doa rosario dilaksanakan setiap hari di rumah-rumah warga yang menganut Katolik, atau biasa bergilir, dan tidak digelar di Gereja.