Walkot Idris ke Warga Depok yang Bawa Perantau: Jangan Datang ke Sini Jadi Pengangguran

Ilustrasi arus balik mudik di Kota Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Libur Idul Fitri telah usai, sejumlah pemudik yang sempat pulang kampung pun kini telah kembali ke kota asalnya, untuk beraktifitas seperti biasa. Termasuk mereka yang tinggal di Depok

Berdasarkan data yang dilaporkan pihak Terminal Jatijajar, ada sebanyak 612 pemudik telah kembali ke Depok. 

Kebanyakan dari mereka berasal dari sekitaran pulau Jawa. 

Nah menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyampaikan beberapa hal. Utamanya soal warga pendatang atau perantau.

Idris mengimbau agar para pemudik tidak asal membawa keluarga dari kampung, jika belum memiliki keahlian atau pekerjaan jelas. 

"Kalau memang mereka sudah terlanjur membawa orang ya, warga dari luar Depok, segera laporkan ke Disdukcapil dan menyatakan tentang masalah keterampilannya apa, untuk disalurkan pekerjaannya," kata dia pada Selasa, 16 April 2024.

Menurut Idris ini penting, agar tak menjadi beban di kemudian hari.

"Jangan datang ke sini jadi pengangguran, ini akan menambah pengangguran di Kota Depok, saya sudah imbau sebelumnya tidak perlu mengajak orang ke sini kecuali sudah jelas profesinya, pekerjaannya, seperti itu," sambungnya.

ASN Depok Masuk Kerja

Seblumnya, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menegaskan bahwa tidak ada ASN yang kerja dari rumah atau WFH usai cuti liburan Idul Fitri, kecuali keadaan darurat. 

Hal itu disampaikan Idris usai menggelar apel perdana di hari pertama kerja usai hari raya Idul Fitri, di Balai Kota Depok pada Selasa, 16 April 2024.  

Adapun kebijakan tersebut, kata Idris, tertuang dalam surat edaran (SE) dari  Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemanpan RB). 

"Bahwa untuk hari pertama kedua itu karena suasana lalu lintas jalan balik dari pulang kampung ini sangat padat sekali, maka sampai one way, contraflow dan sebagainya, maka diambil kebijakan dari Kemenpan RB maksimal 40 persen boleh WFH," katanya.

Dengan demikian, ASN dibolehkan tidak masuk kerja namun wajib melapor.

"Artinya ketika dalam perjalanan dia absen gitu, dan dia bisa ngasih informasi-informasi yang tepatlah ke pemkot (pemerintah kota)," ujarnya. 

"Tapi saya imbau bagi mereka yang sudah balik ke Depok, atau dekat-dekat sini pulang kampungnya itu tetap mereka kerja di kantor, tidak ada WFH," sambungnya.

Idris menegaskan, tidak ada ASN Pemkot Depok yang melakukan work from home (WFH) atau kerja dari rumah.

"Depok tidak ada WFH kecuali hal-hal darurat, seperti kemacetan segala macam, misalnya dari Aceh, yang dari Medan ya itu jauh-jauh yang dari Bali, bukan jalan-jalan ya, tapi pulang kampung," tuturnya. 

Ketika disinggung berapa jumlah ASN Depok yang WFH? Idris mengaku belum tahu persis.

"Nah saya belum dapat laporan dari BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Hari ini mereka mau sidak ke kantor-kantor," katanya.

Lebih lanjut Idris mengatakan, untuk pelayanan umum dipastikan sudah berjalan seperti biasa.

"Pelayanan sudah normal dan proses birokrasi seperti pelelangan itu hitungan hari, sudah."

Menurut Idris, pada hari pertama usai libur Lebaran ini, jumlah ASN Depok yang hadir diperkirakan mencapai sekira 90 persen.

"Kalau melihat upacara tadi pagi perkiraan saya yang hadir 90 persen ASN hadir, kecuali yang sakit, kecapean," tuturnya.