14 Fakta di Balik Misteri 9 Tahun Tewasnya Akseyna UI, Warganet: Tak Ada Satupun yang Bisa Lolos
- Istimewa
Siap – Kasus tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia (UI), bernama Akseyna Ahad Dori hingga kini masih menyisakan misteri yang belum terpecahkan.
Yup, sejak jasadnya ditemukan mengambang di Danau Kenanga, kampus UI Depok, pada Kamis, 26 Maret 2015 lalu, nyatanya sampai detik ini polisi belum juga berhasil mengungkap misteri di balik kasus tersebut.
Padahal, polisi sempat mengatakan, bahwa kasus Akseyna erat kaitannya dengan dugaan pembunuhan.
Sembilan tahun berlalu, kasus Akseyna nyatanya masih menjadi perhatian serius banyak pihak.
Setidaknya momen tewasnya mahasiswa UI tersebut kembali diingatkan oleh akun Instagram @peduliakseynaui.
"Rasanya tidak perlu lagi bicara duka karena teman-teman sudah tahu betapa sedih dan kecewanya kami," bunyi keterangan dalam akun tersebut dikutip siap.viva.co.id pada Kamis, 28 Maret 2024.
Kemudian, dalam postingannya akun itu juga mengulas sejumlah data dan fakta di balik kasus tewasnya Akseyna alias Ace. Berikut ulasannya:
1. Banyak luka lebam, jeratan, dan goresan di tubuh Ace. Ada batu 14 kg dalam tas yang digantungkan di badan. Ada pasir di paru-paru, tanda Ace masih hidup saat dimasukkan ke danau tapi tidak sadarkan diri.
2.Ada bekas gesekan di tumit sepatu belakang, tanda Ace diseret ke danau.
3.Ada satu 'teman' menginap di kamar Ace, saat Ace belum teridentifikasi dan kamar terkunci. 'Teman' ini mengaku menemukan surat di dinding kamar Ace.
4. Ada banyak mahasiswa masuk ke kamar Ace, mengakses HP dan laptop Ace, juga mengobrak-abrik barang.
5. Surat dianalisis oleh grafolog dan terbukti ditulis oleh dua orang berbeda. Satu Ace, satu lagi orang lain. Tanda tangan di surat itu bukan buatan Ace.
6. Hingga hari ini tidak ada teman jurusan satu angkatan Ace yang buka suara, baik di media massa maupun media sosial. Tidak juga membuka komunikasi dengan keluarga.
7. Dua orang dosen jurusan mengeluarkan pernyataan menyudutkan setelah Ace meninggal. Keduanya menuliskan cuitan-cuitan mengarah pada asumsi bunuh diri.
8. Salah seorang dari mereka secara tertulis menuduh orang tua Ace menekan kepolisian agar menjadikan kasus ini sebagai kasus pembunuhan.
9. Kampus menolak memberi bantuan hukum bagi Ace dan keluarga, menolak memberi sanksi kedua dosen, dan menolak membuat tim investigasi internal. Kampus justru memberi bantuan hukum bagi mahasiswa yang jadi saksi.
10. Kampus sering menolak memberi tanggapan, menolak hadir di acara mediasi dengan keluarga, tidak terlihat usaha nyata penyelesaian kasus. BEM baru bersuara setelah 7 tahun.
11. 38 saksi diperiksa. Pernyataan saksi disebutkan saling bertolak belakang dan tidak konsisten.
12. Lokasi kejadian di pusat kampus, dikelilingi oleh gedung rektorat, masjid, dan perpustakaan. Tidak ada satu pun rekaman CCTV.
13. Informasi kemajuan kasus yang disampaikan kepolisian tahun 2022 tidak ada yang baru. Sama persis dengan hasil bertahun-tahun lalu.
14. Media sosial kampus sama sekali tidak pernah mengunggah/menyinggung kasus Ace.
"Pesan apa yang tersirat dari poin-poin di atas?" tanya akun tersebut.
Sontak postingan ini menuai reaksi warganet.
"Pelaku akan dihantui seumur hidup," tulis akun @iman_rhidaxxx.
"Gak kebayang gimana perasaan keluarga, alfatihah buat ka aceee," sahut akun sisilainxxx.
"Doa kami untukmu, nak Akseyna. Allaah tidak akan tidur. Mgkn dunia tidak bisa menghukum org2 yang membunuhmu, nak. Tapi di Akhirat nanti tak ada satupun yang bisa lolos dari Penghakiman Allaah yang Maha Adil," tulis akun @ega.ayuxxx.
"@univ_indonesia ayolah ungkap... jangan di ungkep muluuu... pilpres aja pada bersuara, giliran kasus begini kuncup," timpal akun @abanggantengsxxx.