Kedubes AS di Rusia Sudah Keluarkan Peringatan Aksi Ekstremis, Begini Katanya
- Tangkapan layar Twitter
Siap – Terjadi penembakan massal yang dilakukan setidaknya oleh empat orang di Moskow, Rusia, pada Sabtu, 23 Maret 2024 dini hari. Kejadian mengerikan tersebut terekam jelas saat semua pelaku secara acak menembaki warga di salah satu tempat di Moskow, Rusia.
Akibat dari aksi mengerikan tersebut, 40 orang tewas dan 100 orang lebih mengalami luka-luka.
Dua pekan sebelumnya, Kedutaan Besar Amerika di Rusia memperingatkan bahwa "ekstremis" mempunyai rencana untuk melakukan serangan di Moskow.
"Kedutaan Besar memantau laporan bahwa para ekstremis mempunyai rencana untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser, dan warga AS harus disarankan untuk menghindari pertemuan besar selama 48 jam ke depan," tulis laman ru.usembassy.gov pada 7 Maret 2024.
Kedubes AS mengeluarkan peringatannya beberapa jam setelah FSB, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB)-- penerus utama KGB era Soviet--, mengatakan pihaknya telah menggagalkan serangan terhadap sebuah sinagoga di Moskow oleh sel ISIS.
"Setelah tragedi itu, kami sangat menyarankan agar warga AS di Moskow menghindari daerah tersebut, mengikuti instruksi dari dinas keamanan setempat dan terus memantau perkembangan media lokal," tulis kedutaan AS pada Jumat, 22 Maret 2024.
Setelah serangan itu, Rusia memperketat keamanan di bandara, pusat transportasi, dan di seluruh Ibu Kota. Semua acara publik berskala besar dibatalkan di seluruh negeri.
"Tragedi mengerikan terjadi di pusat perbelanjaan Crocus City hari ini. Saya turut berduka cita untuk keluarga para korban," kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin seperti dikutip.
Gedung Putih mengatakan bahwa gambar penembakan itu begitu menyedihkan, sementara Kementerian Luar Negeri Jerman menyebut gambar tersebut "mengerikan".
"Perhatian kami jelas tertuju pada para korban serangan penembakan yang sangat mengerikan ini," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby.