Ketua Bamusi Depok Minta Walkot Idris Tiru Ahok: Kalian Enggak Punya Kemampuan
- siap.viva.co.id
Siap – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dinilai gagal dalam mengatasi berbagai persoalan. Di antaranya soal pendidikan, infrastruktur, hingga masalah sampah.
Hal itu diungkapkan Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Depok, Afifah Alia. Salah satunya yang ia sorot adalah persoalan sampah.
Ia menilai, ini terjadi karena etos kerja yang kurang baik ditunjukkan oleh para ASN Kota Depok.
"Kenapa saya ngomong nggak punya etos kerja yang baik, mungkin ASN di Kota Depok tuh frustasi ya, karena kenaikan jabatan tuh bukan berdasarkan gimana mereka kerja, tapi berdasarkan kedekatan dengan pimpinan (wali kota)," katanya dikutip pada Minggu, 11 Februari 2024.
"Kita bisa lihat sama-sama gimana seorang keponakan wali kota menjadi Sekda tanpa melalui proses pemilihan yang fair, itu menurut saya," sambungnya.
Kemudian yang kedua, menurut Afifah seoalah budaya kerja santai itu hal biasa di Pemkot Depok.
"Wali Kota Depok ini mesti belajar dari Pak Ahok di Jakarta, gimana Pak Ahok bisa merubah pekerjaan ASN di Jakarta menjadi jauh lebih baik."
Adapun skema kerja yang dimaksud Afifah yakni, Ahok menerapkan reward atau bonus pada ASN yang terbukti bisa bekerja, dengan berbagai inovasi.
"Dia kerjakan dia dapat poin-poin. Nah itu jadi reward, dan itu ternyata di Jakarta efektif untuk menaikkan kinerja ASN," tuturnya.
"Ya mudah-mudahan Kota Depok bisa belajar dari situ," sambungnya.
Kembali ke persoalan sampah, menurut Afifah hal ini juga menjadi bukti bahwa wali kota tidak bisa mencari solusi yang efektif.
"Saat TPA Cipayung sudah tidak bisa menampung mereka bukannya mikir gimana caranya mengolah sampah, tapi mereka cari solusi buang ke tempat lain." Menurut Afifah itu adalah olusi yang ditawarkan oleh orang malas.
"Malah cari Nambo yang sampai hari ini pun juga belum terealisasi. Jadi permasalahan sampah di Kota Depok ini sangat urgent gitu loh."
"Jadi tolonglah, kalau yang enggak punya kompetensi jangan nyalon itu pesan saya," sambungnya.
Wanita memiliki latar belakang pengusaha tersebut juga kembali mengingatkan, agar sebaiknya calon kepala daerah untuk tahu diri.
"Jangan kalian korbankan Kota Depok dengan ambisi kalian untuk menjadi walikota. Mudah-mudahan kita nanti tahun depan 2024 bisa punya pemimpin yang bagus yang punya kompetensi yang bisa membawa Depok lebih baik."
"Bukan cuma masalah sampah, tapi juga infrastruktur, sekolah itu juga udah darurat ya," timpalnya lagi.
Lebih lanjut politisi PDIP itu juga menyinggung PKS yang telah 20 tahun berkuasa di Kota Depok.
"Jadi tolonglah, udahlah 20 tahun selesai lah, berikan ke yang lain. Karena saya tahu kok kalian enggak punya kemampuan untuk membangun kota ini," tegasnya.