Latar Belakang Sappe Kembali Dibongkar Netizen, Punya 4 Mobil dan Usaha Koperasi, Benarkah?

Potret Sappe saat curhat dengan anies
Sumber :
  • Tangkapan layar/istimewa

SiapLatar belakang Sosok Sappe seorang caleg PKS yang viral di media sosial saat mengaku sebagai nelayan dan curhat di atas panggung kampanye akbar calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan di Parepare kembali terkuak oleh netizen.

Bahkan, latar belakang Sappe juga membuat publik melongo lantaran tak sesuai dengan apa yang diungkapkannya di atas panggung.

Usut punya usut, Sappe merupakan seorang ketua kelompok nelayan Kessi Pute Parepare dan sekaligus caleg partai PKS nomor urut 01.

Hal itu diungkap oleh salah satu netizen media sosial X yang berasal dari Parepare.

Dalam postingannya, netizen tersebut mengungkap bahwa Sappe memiliki 4 unit mobil dan usaha Koperasi.

"Saya warga Parepare. Sappe ini 2019 di partai bulan bintang tapi gagal naik. 2024 dia ke PKS," tulis akun @rafiiii_10.

"Dia kemarin akting jadi orang susah tapi aslinya orang kaya. Dia punya 4 mobil, punya usaha koperasi, punya restoran juga. Banyak warga Parepare yg ga suka dengan dia," sambung akun @rafiiii_10.

Namun demikian, hal tersebut belum terkonfirmasi.

Seperti diketahui, Sosok seorang pria yang mengaku sebagai nelayan dalam kampanye akbar calon presiden Anies Baswedan dan histeris ketika naik ke atas panggung bernama Sappe viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di tengah publik hingga saat ini.

Terlebih, setelah diketahui identitas aslinya adalah seorang calon legislatif caleg bahakan merangkap jubir dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Kala itu, Sappe menyampaikan pesannya kepada Anies Baswedan saat berada diatas panggung.

"Saya nelayan atas nama Sappe mewakili seluruh lapisan masyarakat khususnya Sulawesi Selatan, masyarakat nelayan yang selama ini di mana kami susah mendapatkan bahan bakar pak," kata Sappe sambil menjabat tangan Anies Baswedan.

Dia juga mengatakan kalau mereka tidak butuh susu dan makan gratis, yang mereka butuhkan adalah kesetaraan.

"Oleh karena itu pak kami tidak butuh makan gratis, kami tidak butuh susu gratis pak, yang kami butuhkan kesetaraan pak," ungkap Sappe.