Dicecar Pendukung Prabowo, Ahok Bongkar Kartu AS Jokowi hingga Gibran: Emang Bisa Kerja?
- Istimewa
Siap – Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok, baru-baru ini melontarkan pernyataan yang cukup menohok soal kinerja Presiden Jokowi hingga Gibran. Seperti apa celotehannya? Simak ulasan berikut ini.
Disitat dari tayangan video yang beredar di media sosial, pernyataan tersebut bermula ketika Ahok meladeni pertanyaan seorang wanita lansia, yang mengaku sangat mendukung paslon capres cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran.
"Jangankan ibu, adik perempuan saya pun tidak mau pilih Ganjar. Dia mau pilih Prabowo. Saya jelaskan sama adik saya alasan apa kamu tidak pilih Ganjar?" katanya dikutip siap.viva.co.id pada Selasa, 6 Februari 2024.
Kemudian, adik Ahok tersebut mengungkit soal Megawati yang dulu mengangkat Prabowo sebagai calon wakil presidennya di periode 2009.
"Dia bilang, Ibu Megawati saja angkat Prabowo jadi wakilnya dulu. Nah saya mau jelaskan, Ibu Mega itu justru sudah mengampuni. Iya kan."
"Tapi persoalan pilih presiden kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional, kita mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja. Nah, ini presiden loh," sambungnya.
"Lagi pula kita khawatir, kalau tiba-tiba Gibran yang naik," timpalnya lagi.
Tak puas dengan jawaban Ahok, wanita tersebut justru mengatakan, justru karena Gibran itulah, seharusnya semua mendukung Prabowo.
Karena menurutnya, Gibran adalah penerus Jokowi yang tepat sebagai presiden.
"Ibu sudah 80 tahun, saya nggak bisa berdebat sama ibu," jawab Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian mengatakan, karakter seseorang akan teruji kalau sudah ada kekuasaan.
"Sekarang saya mau tanya di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama walikota? Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Makanya kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum," katanya.
"Tapi kalau ibu mau pilih Pak Prabowo pun itu hak ibu. Tapi saya mau sampaikan juga tidak fair kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja, itu aja," timpal Ahok lagi.