Lukman Hakim: 500 Pelaku UMKM Ultra Mikro Jangan Tinggalkan Etika Dalam Berbisnis

Potret Lukman Hakim Pilliang
Sumber :
  • Siap.viva.co.id/istimewa

"Meski demikian prinsip nilai Rasullulah SAW dalam berbisnis seperti professional, jujur, setia dan handal perlu menjadi dasar kita untuk berusaha. Keuntungan yang kita dapat adalah buah dari menjalankan prinsip etika bisnis. Bukan sebaliknya, menjadikan keuntungan sebagai pondasi dalam berbisnis” ujarnya.

Lukman, yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi Jakarta mengingatkan meskipun kita dianggap kecil dan dipandang sebelah mata. Namun, data menunjukkan kitalah yang terbesar dan sanggup berdiri diterpaan tumbangnya pelaku bisnis besar saat Covid-19.

Meski demikian, kita perlu tekankan kembali bahwa kita adalah pengusaha yang beretika.

“Benar, kita dapat memulai usaha dengan modal Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu, itu tidaklah kecil jika jumlah kita saat ini hampir menyentuh 64 juta jiwa lebih, dan terbukti kitalah yang sanggup berdiri disaat Covid 19, bukan dari 5% pengusaha yang besar," katanya.

"Terbukti juga kita memiliki etika kuat dalam berbisnis, membantu tetangga, saudara hingga kerabat yang tidak kita kenal sama sekali agar mendapatkan makanan-minuman disaat keterbatasan ruang gerak. Etika ini menuntun kita untuk bergerak berusaha, demi kemaslahatan bersama “ ujarnya.

Lukman, yang juga Aktivis 98 kembali mengingatkan. Kami dahulu bergerak menurunkan kekuasaan Soeharto atas dasar etika.

Jiwa Kami terguncang memperhatikan kebobrokan pejabat mempermainkan, merusak hukum, pemimpin menabrak etika dengan segala cara untuk berkuasa dan Kami menyakini dengan berpegang pada etika kita mampu keluar membawa perbaikan atau reformasi yang lebih baik.