Namanya Mencuat Saat Debat Cawapres, Ini Profil Sosok Tom Lembong yang Disebut Gibran
- Istimewa
Siap –Debat Capres ke empat yang menampilkan para Cawapres Minggu 21 Januari 2024 malam berlangsung sengit dari yang sebelumnya.
Bahkan ada yang menarik perhatian dalam momen tersebut ketika Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba menyebut salah satu sosok bernama Thomas Lembong alias Tom Lembong.
Dalam debat tersebut, Gibran Rakabuming Raka mengajukan pertanyaan kepada Muhaimin Iskandar (Cak Imin) soal LFP (lithium ferro-phosphate).
Gibran menyebut bahwa hal tersebut digaungkan oleh Tom Lembong dari kubu pasangan Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar.
"Bagaimana Gus? Saya jelaskan juga gak apa. LFP itu lithium ferro-phosphate, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu," tanya Gibran kepada Cak Imin," saat debat semalam.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Cak Imin mengatakan bahwa dirinya akan langsung menghubungi Tom Lembong usai debat.
" Saya akan telpon Mas Lembong tapi bukan untuk diskusi, tapi hanya ingin bilang ada yang rindu," kata Cak Imin saat konferensi pers usai debat.
Sontak nama Tom Lembong sendiri menjadi sorotan dan menyita perhatian publik, siapa sebenarnya sosok Tom Lembong tersebut.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari beragam sumber, diketahui bahwa profil sosok Tom Lembong merupakan Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Cak Imin untuk Pilpres 2024.
Selama ini Tom Lembong dikenal sebagai ekonom, dan pernah menjabat sebagai menteri.
Seperti dikutip dari laman resmi International Institute for Strategic Studies, pria kelahiran 1971 itu pernah menempuh pendidikan di Harvard University pada tahun 1994 di program studi Arsitektur dan Desain Perkotaan.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Harvard, Tom Lembong menerima gelar Bachelor of Arts.
Satu tahun setelah lulus pada 1995, Tom Lembong memulai karir di Divisi Ekuitas Morgan Stanley Singapore Pte. Ltd. Kemudian pada tahun 1999 sampai 2000 dia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.
Karir Tom Lembong di bidang keuangan dan ekonomi pun semakin menonjol ketika ditunjuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Jabatan itu diembannya dari tahun 2000 sampai 2002. Setelah itu, Tom bekerja di Farindo Investments dari tahun 2002 hingga 2005.
Di tahun berikutnya pada 2006, Tom Lembong menjadi salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan managing partner di Quvat Management Pte.Ltd yakni perusahaan dana ekuitas. Ia juga pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha layar Prima Tbk mulai tahun 2012 sampai 2014.
Di Agustus 2015, Tom masuk ke dunia pemerintahan dengan menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia sampai Juli 2016.
Sebenarnya, Tom Lembong terjun ke dunia politik pertama kali pada tahun 2013. Kala itu ia menjabat sebagai penasihat ekonomi Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian menjadi penulis pidato untuk Jokowi mulai saat menjabat sebagai gubernur sampai pada masa jabatan pertama sebagai presiden.
Pidato hasil tulisan Tom untuk Jokowi yang paling ikonik adalah pidato 'Game of Thrones' pada pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 dan pidato 'Thanos' di Forum Ekonomi Dunia. Kemudian pada bulan Juli tahun 2016 sampai Oktober 2019, Tom Lembong menjabat sebagai kepala badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dia kemudian menjabat sebagai penasihat Internasional Institut Kajian Strategis Internasional (IISS) di London dan Internasional Plastic Omnium di Perancis. Keberpihakan ke Anies, dimulai tahun 2021.
Kala itu Tom Lembong kemudian ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol. Penunjukan dan pengangkatannya itu, dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensinya di bidang investment banking dan hedge fund industry.
Selanjutnya, Tom mendirikan Consilience Policy Institute yang beroperasi di Singapura, wadah pemikir kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.