Pilih Setia ke Jokowi, Ternyata Maruarar Sirait eks PDIP Punya 31 Aset Properti, Segini Hartanya

Maruarar Sirait mundur dari PDIP
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Politisi senior, Maruarar Sirait akhirnya memutuskan untuk mundur dari PDIP. Ia menegaskan, ingin mengikuti langkah Presiden Jokowi.

Momen video pamitnya Maruarar Sirait dari PDIP tersebar luas di media sosial. Ia tampak mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai yang telah membesarkan namanya itu.

Dalam video yang beredar, Maruarar Sirait juga sempat berpamitan dengan salah satu pengurus PDIP. 

"Saya izin pamit dari PDI Perjuangan, salah hormat untuk Ibu Ketua Umum Megawati, pak Hasto Sekjen PDIP, teman-teman, para senior semua. Sahabat-sahabat." 

Tak lupa ia juga menyampaikan permohoan maaf, dan alasannya keluar dari PDIP.

"Saya mohon maaf, saya juga terima kasih telah diberikan kesempatan. Saya akan mengikuti langkah daripada Bapak Jokowi," katanya. 

Nah terlepas dari hal tersebut lantas berapa nilai harta kekayaan Maruarar Sirait?

Disitat dari laman LHKPN KPK periode 2019, Maruarar Sirait tercatat memiliki sebanyak 31 aset properti yang tersebar di sejumlah daerah.

Seperti Tangerang, Bandung, Subang, Tangerang Selatan, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Jakarta Selatan, Bogor, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, hingga Pematang Siantar. Adapun total asetnya tersebut senilai Rp74.478.386.200

Kemudian ia tercatat memiliki tiga aset kendaraan mewah, senilai Rp1.152.275.000. Itu terdiri dari:

1. Mobil Fotton Ambulance Rp94.500.000.

2. Mobil Toyota Alphard  Rp713.775.000.

3. Mobil Toyota Fortuner Rp344.000.000.

Lalu harta bergerak lainnya, Rp 7.424.428.504. Surat berharga Rp11.075.899.078. Kas dan setara kas Rp19.955.426.358. 

Harta lainnya Rp5.505.790.252. 

Selain itu ia juga tercatat memiliki utang Rp33.788.692.670. Dengan demikian nilai harta kekaaan Maruarar pada periode tersebut senilai Rp85.803.512.722

Profil

Sebagai informasi, pria kelahiran Medan, 23 Desember 1969 ini adalah politikus dan mantan anggota DPR RI fraksi PDIP.

Sosok yang akrab disapa Ara ini memulai kariernya sebagai Manager KKBM Unpar Bandung. 

Ketika duduk di bangku kuliah, ayah dari dua anak ini aktif di organisasi kemahasiswaan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). 

Melalui organisasi kampus tersebut, Ara banyak belajar mengenai dunia politik yang sarat akan negosiasi dan diskusi. 

Tak hanya melalui GMKI cabang Bandung, Ara juga bergabung dengan Resimen Mahasiswa Unpar yang kemudian menjebloskannya dalam partai politik PDIP sejak tahun 1999.

Selain aktif sebagai anggota DPR-RI komisi XI, pria ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Potenza Sinergi sekaligus sempat dipercaya sebagai Ketua DPP PDIP.