Internal Timnas Amin Panas Ahmad Ali dan Sudirman Said Bersitegang Terungkap!
- Viva.co.id
Siap –Dalam sebuah kejadian mengejutkan, internal Tim Nasional Amin menjadi sorotan publik setelah perseteruan antara Ahmad Ali, Head Coach Timnas Amin, dan Sudirman Said, Co-Captain tim.
Konflik ini muncul setelah tim tersebut menjalin komunikasi dengan pasangan calon lainnya di Pilpres 2024.
Ahmad Ali, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, menegaskan bahwa saat ini fokus harus pada pertandingan, dan tidak ada perlunya berkomunikasi dengan pesaing.
Namun, Sudirman Said berpendapat sebaliknya, bahwa komunikasi dengan pasangan calon lain adalah langkah strategis dalam kompetisi.
Pertentangan semakin intens ketika Sudirman menilai Ahmad Ali tidak memahami strategi dalam kompetisi politik.
Menurutnya, komunikasi harus tetap dijalin, sebagaimana dalam sejarah perang di mana kurir terus menjalin komunikasi di antara pihak yang sedang bertempur.
"Bacalah sejarah, dalam perang sengit yang melibatkan persenjataan pun ada kurir yang terus menjalin komunikasi di antara yang sedang berperang," kata Sudirman Said.
Sudirman juga meragukan apakah pendapat Ahmad Ali benar-benar mencerminkan sikap partai Nasdem.
"Apakah ini sejenis 'role playing'. Sampa-sampai saya kok tidak yakin bahw ucapan dan tindakan Ahmad Ali mewakili sikap dan kebijakan partai," katanya.
Sebagai pemain politik berpengalaman, Sudirman mengakui kenal baik dengan elite partai, namun tidak yakin dengan klaim Ahmad Ali.
"Bagaimana kita bisa bersekutu, kita sedang bertanding," kata Ahmad Ali, beberapa waktu lalu
Reaksi terhadap ketegangan internal tidak hanya datang dari kalangan tim, tetapi juga dari elemen relawan.
Ricky Valentino, Koordinator Nasional Relawan Amin 2024, menilai tindakan Sudirman sebagai 'offside', mengingat pentingnya fokus pada pemenangan dan soliditas tim.
Sudirman sebagai co-captain diingatkan untuk fokus pada memimpin tim menuju kemenangan, sementara komunikasi politik lebih baik dilakukan setelah hasil resmi KPU keluar.
Ricky menekankan bahwa kekompakan dalam tim sangat krusial, dan tidak seharusnya terganggu oleh perbedaan pendapat yang bersifat non-urgent.
Di tengah kepanasan situasi, Ahmad Ali akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada Sudirman Said.
Dia menekankan harapannya agar perbedaan pendapat tidak merambah ke media, demi kebaikan tim Amin dalam persaingan politik yang semakin sengit.
Meskipun ada ketegangan, Ahmad Ali memastikan bahwa tidak ada perpecahan di dalam tim dan tujuannya tetap memenangkan pasangan Amin.