Jelang Pilpres, Habib Bahar Ngaku Disodorkan Cek Poundsterling Oleh Pejabat, Nih Syaratnya!
- Istimewa
"Saya ini sedang membangun pondok pesantren, sampai sekarang masih membangun. Saya bangun pondok pesantren itu pakai darah, pakai air mata," katanya.
Selanjutnya ia menjelaskan, bahwa pondok pesantren yang dibangunnya itu menggunakan metode salaf, tidak ada sekolahnya.
"Di situ dipelajari 32 fun mata pelajaran, fiqih, ushul fikih, tauhid, luro, nahwu, shorof, mujadalah, muhawaroh, tafsir, hadis tarjih, dan lain-lainnya. Itu pondok saya gratis, enggak bayar," jelasnya.
Habib Bahar mengaku, sengaja tak membebani biaya pendidikan bagi mereka yang ingin menimba ilmu di pondok pesantrennya tersebut.
"Kenapa saya bikin pondok pesantren gratis, karena miris hati saya melihat masuk pesantren ada yang bayar sampai Rp15 juta, ada yang pendaftarannya Rp20 juta. Udah gitu ilmunya enggak seberapa," kata dia.
"Nah makanya saya bikin pondok pesantren gratis, masuk gratis. Tiap bulan semampunya mau bayar berapa. Mampu Rp50 ribu ya bayar Rp50 ribu. Itu buat nambah makannya anak-anak. Jadi kalau anak-anak enggak makan, ya kita enggak makan," sambungnya.
Kemudian Habib Bahar mengatakan, jika mau dirinya bisa saja membuat pondok pesantren yang mewah. Sebab menurut dia, banyak pejabat yang menawarkan bantuan, tapi dengan embel-embel tertentu.