Pakar Komunikasi: Cak Imin Blunder, Gibran Menggurui, Mahfud MD Realistis
- Istimewa
Siap – Debat cawapres putaran pertama telah menyita perhatian publik. Alhasil, gaya masing-masing kandidat, yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD itu pun menuai beragam komentar.
Salah satunya, komentar itu datang dari pakar komunikasi Emrus Sihombing. Menurutnya, masing-masing cawapres telah mengeluarkan karakter asli saat debat yang berlangsung pada Jumat malam, 22 Desember 2023.
Ia menilai cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming terlalu percaya diri dan terkesan menggurui ketika menanggapi setiap pertanyaan panelis.
Menurutnya, sikap Gibran itu terkesan meremehkan cawapres lainnya dan sesekali tidak operasional atau merinci solusi yang ditawarkan.
“Cawapres Gibran, terlalu overconfident sehingga jawabannya cenderung mendikte dan menggurui, ditambah dirinya memberikan program harapan yang tidak diikuti rincian operasional seperti mengurangi pengangguran” katanya saat mengikuti nobar debat cawapres di yang diadakan oleh Komunitas Rakyat Sayang Indonesia di Oktaf Cafe, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.
Sedangkan, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), kata Emrus, tampil percaya diri dan terlalu blunder seperti ketika menjelaskan tentang target pembangunan 40 kota setara Jakarta.
“Cawapres Muhaimin yang selalu menyinggung adanya ketidakadilan, lalu tidak ada solusi program nya utk mengatasi ketidakadilan yang dimaksud ditambah dirinya seringkali blunder bagi dirinya sendiri," jelasnya.
Menurut Emrus, justru cawapres nomor urut 3, Mahfud MD tampil lebih realistis dan jawabannya sangat operasional.
“Cawapres nomor 3 Mahfud MD sangat operasional, karena penyakit negara adalah korupsi. Silahkan cek disetiap lini ada korupsi, paslon 3 sangat fokus dan intens perhatiannya terhadap korupsi karena menuntaskan korupsi dapat mempercepat akselerasi pembangunan,” kata Emrus.
Sementara itu, Ketua Komunitas Rakyat Sayang Indonesia, Lubbi mengatakan, bahwa sudah terlihat dengan jelas siapa yang layak memimpin negara Indonesia selanjutnya.
“Melalui acara debat kali ini saja bisa kita saksikan siapa yang pantas menjadi pemimpin yang akan melanjutkan untuk memimpin Indonesia selanjutnya,” katanya.
Lubbi juga berharap dengan adanya debat tersebut, masyarakat dan warga Indonesia dapat sadar dan makin terbuka, serta yakin untuk memilih pasangan yang betul-betul memberikan solusi konkret dan jelas.
Bukan hanya memberikan janji dan khayalan semata untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya.