Kaleidoskop Bencana Sepanjang 2023
- Istimewa.
Siap – Sepanjang tahun 2023, Indonesia dilanda bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan ekstrem, gempa bumi, dan erupsi gunung api.
Bencana alam tersebut tak hanya merusak bangunan, tapi juga menimbulkan korban jiwa.
Banjir dan gempa bumi menjadi bencana alam yang paling banyak menelan korban jiwa dan kerusakan bangunan fisik.
Peristiwa bencana alam tersebut terjadi sebagian besar di pulau Jawa dan Sumatra.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana alam menelan korban jiwa dan kerusakan fisik bangunan warga yang menjadi korban.
Awal tahun 2023 langsung dibuka dengan bencana banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, terdapat 3.489 bencana alam di Indonesia selama Januari- Desember 2023.
Banjir menjadi bencana alam terbanyak pada periode tersebut, yaitu 989 kejadian. Jumlah ini setara 28,34 persen dari total bencana alam di tanah air.
Bencana alam lain yang banyak terjadi yakni cuaca ekstrem sebanyak 981 kejadian, lalu diikuti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 818 kejadian.
Selanjutnya, ada 491 kejadian tanah longsor, 158 kekeringan, 26 gempa bumi, 24 gelombang pasang/abrasi, serta 2 erupsi gunung api.
Sementara, tidak ada satu pun bencana tsunami yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun ini.
Menurut BNPB, seluruh bencana itu membuat 7,52 juta orang menderita dan mengungsi, 5.713 orang luka-luka, 222 orang meninggal dunia, dan 15 orang hilang.
Bencana tersebut juga mengakibatkan 29.241 rumah rusak. Rinciannya, 3.706 rumah rusak berat, 4.487 rusak sedang, dan 21.048 rusak ringan.
Ada pula 755 fasilitas umum yang rusak akibat seluruh bencana tersebut, terdiri atas 367 fasilitas pendidikan, 333 fasilitas peribadatan, serta 55 fasilitas kesehatan.
Berdasarkan wilayahnya, bencana alam paling banyak terjadi di Jawa Barat 645 kejadian, Jawa Tengah 494 kejadian, Sulawesi Selatan 214 kejadian, Jawa Timur 206 kejadian, dan Aceh 202 kejadian.
Peristiwa erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat yang terjadi pada Ahad, 3 Desember tercatat salah satu bencana alam dengan korban jiwa terbanyak yakni 23 orang meninggal dunia dari sekitar 75 orang pendaki yang terjebak di puncak gunung saat terjadi erupsi.
Pengamat kebencanaan dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurna, mengatakan bahwa korban tewas semestinya bisa dicegah andai rekomendasi untuk tidak mendekati kawah dalam radius tiga kilometer dipatuhi.
Gunung Marapi telah berstatus Waspada atau level II sejak 2011. Aktivitas erupsi Gunung Marapi sempat meningkat pada 7 Januari 2023, sehingga pihak berwenang menutup sementara jalur pendakian.