Ndasmu Etik' Prabowo Subianto: Pengamat Soroti Makna dan Kontroversi Umpatan
- Tvonenews
Siap –Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menciptakan kontroversi serius dengan mengeluarkan umpatan 'Ndasmu Etik' dalam acara internal partai Gerindra.
Pernyataan tersebut disoroti oleh Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, yang mengkritiknya sebagai umpatan kasar dalam bahasa Jawa.
Menurut Karyono, Prabowo sebagai tokoh terpandang seharusnya menghindari kata-kata sarkastik, terutama yang dapat dimaknai sebagai umpatan.
"Sangat disayangkan, capres nomor urut dua Prabowo Subianto menggunakan kata-kata yang mengandung unsur sarkastis," ujar Karyono.
Lebih lanjut, Karyono menjelaskan bahwa kata 'ndasmu' dalam bahasa Jawa dianggap sebagai umpatan paling kasar, tidak mencerminkan etika kesantunan dalam bertutur, dan berpotensi menciptakan citra negatif bagi Prabowo.
"Seharusnya kata itu tidak terucap dari mulut Prabowo yang sedang berusaha mencari simpati masyarakat untuk memilihnya sebagai Presiden RI," tambahnya.
Dalam tanggapannya, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, berpendapat bahwa ungkapan Prabowo dalam konteks bercanda di acara internal partai.
Meskipun begitu, kontroversi tetap memuncak dan menyisakan pertanyaan apakah ini merupakan keseleo lidah atau ketidakmampuan Prabowo menahan emosi.
Kontroversi ini menjadi sorotan publik yang mempertanyakan etika dan kualitas tutur kata calon presiden yang seharusnya menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat.