Cara Unik Warganet Indonesia Lawan Pasukan Zionis Israel
- Istimewa
Siap – Perang antara pejuang Hamas dan tentara pendudukan Israel yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 terus memakan korban dari warga sipil Palestina.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun siap.viva.co.id selama periode 7 Oktober-7 Desember 2023, setidaknya korban jiwa di Jalur Gaza mencapai 17.177 orang dan di Tepi Barat sekira 256 orang.
Kecaman masyarakat internasional pun terus bergelora, termasuk dari warga Yahudi Israel.
Bahkan perlawanan akan penindasan tentara Zionis terhadap warga Palestina ramai di berbagai platform sosial media, seperti Twitter.
Pegiat sosial media Erlangga Greschinov dalam akunnya @Greschinov melakukan gerakan bernama #julidfisabilillah.
Ia menggalang kekuatan warganet Indonesia yang terkenal bar-bar di dunia maya untuk membungkam narasi pasukan Zionis beserta buzzer-buzzernya.
Menurut Greschinov, gerakan #julidfisabilillah dinilai mampu melemahkan mental polisi Israel serta menghancurkan narasi negatif yang dibangun Zionis untuk merusak citra Palestina, terlebih pejuang Hamas.
"Gerakan ini bertujuan untuk melawan narasi Zionis dan melemahkan tentara IDF/polisi Israel," kata Greschinov kepada siap.viva, Jumat 8 Desember 2023.
Ia pun mengatakan bahwa gelombang respons warganet Indonesia begitu besar. "Sejauh ini sudah ada sekitar 100 ribu warganet yang bergabung," katanya.
Tak hanya itu, kata Greschinov, gerakan #julidfisabilillah mendapat sorotan netizen internasional.
Masyarakat dunia yang melihat kebiadaban pasukan Zionis bersatu guna melawan ketidakadilan serta penindasan dengan cara unik, namun efektif.
"Mereka yang tertarik bergabung netizen dari Malaysia, Turki, dan Inggris," katanya.
Greschinov mengaku prihatin tatkala melihat tentara pendudukan Israel memamerkan banyak sekali swafoto di Gaza tanpa memikirkan konsekuensi atas tindakannya.
Arkian membuat Greschinov mantap melakukan gerakan tersebut bersama warganet Indonesia dan dunia.
Adapun dampak #julidfisabilillah, kata Greschinov, cukup signifikan.
Berdasarkan pengakuan Greschinov, banyak dari pasukan Zionis yang terkena mental.
"Mereka merasa risih, kena mental, dan private akun," ungkapnya.
Greschinov menjelaskan bahwa gerakan tersebut murni gerakan sosial. Berbeda hal dengan buzzer Israel yang mendapat kucuran dana.
Ia juga memastikan bahwa #julidfisabillah merupakan perlawanan atas penindasan tanpa membawa agenda politik jelang Pilpres 2024.
"Tidak. Sukarela," tegasnya.