Aksi Bela Palestina: Konflik Israel-Hamas Membara, Teuku Rezasyah Bongkar Fakta Terkini!
- pixabay
Siap –Hampir tiga minggu setelah pejuang Hamas melancarkan serangan di kota-kota Israel selatan, seruan dari negara-negara dunia seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Rusia, dan negara-negara Arab, menggema untuk mendorong gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Tujuannya jelas memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil Palestina yang terkepung.
Dalam wawancara eksklusif Wartawan Siap Viva Iqbal ajie saputra dengan Teuku Rezasyah, Dosen Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, beliau berbagi pandangan uniknya tentang konflik Israel dan Hamas.
"Hamas melihat pertahanan tanah air sebagai ibadah, sementara Israel menghadapi tantangan untuk memahami perspektif ini"
Bagi Hamas, konflik ini bukan sekadar pertempuran fisik, melainkan juga upaya mempertahankan wilayah dan identitas mereka.
Rezasyah juga menyoroti tantangan kompleks yang dihadapi Palestina, seperti ketergantungan pada sistem keuangan internasional yang dikendalikan oleh Israel, jaminan keamanan dari Amerika, dan hubungan yang terpaksa dengan Israel.
Dia menyoroti dinamika proksi yang mirip dengan konflik di Yaman, dengan berbagai kekuatan luar yang memecah belah.
Meski demikian, ketegangan ekonomi dan keamanan yang besar di wilayah tersebut membuat negosiasi menjadi rumit.
Irhan, dalam perannya, dihadapkan pada perbedaan signifikan dengan pemimpin lainnya.
Konflik Israel-Hamas menjadi cermin kompleksitas konflik di Timur Tengah, dengan kekuatan luar yang cenderung memecah belah dan memanfaatkan proksi untuk mencapai tujuan mereka.
Tantangan ekonomi dan keamanan memperumit proses diplomasi, sementara ketergantungan Palestina pada berbagai pihak menimbulkan dilema yang sulit dipecahkan.