Oawalah, Ternyata Begini Kronologi Uya Kuya Diusir Warga AS Saat Asik Ngonten di Lokasi Kebakaran Los Angeles
- Istimewa
Siap –Kabar soal Uya Kuya yang diusir oleh warga AS lantaran asik ngonten di lokasi yang terdampak kebakaran hebat Los Angeles belim lama ini menjadi sorotan publik.
Pasalnya dalam sebuah potongan video yang beredar luas di media sosial, ada seorang warga yang tak nyaman dengan aksi uya kuya tersebut.
Nah kekinian, Uya Kuya pun angkat bicara soal kehebohan kabar tersebut.
Bahkan Uya Kuya juga membeberkan kronologi kejadian itu.
Ia mengungkap bahwa dirinya diusir saat membuat konten di depan rumah korban kebakaran Los Angeles.
Momen tak terduga ini pun menjadi perbincangan setelah videonya viral di media sosial. Uya Kuya bersama istrinya, Astrid Kuya dianggap tidak berempati karena membuat konten di tengah duka para korban kebakaran Los Angeles .
Namun, artis 49 tahun itu mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman.
Ia berada di Amerika Serikat itu membuat konten untuk melaporkan kondisi terkini kebakaran di Altadena, Los Angeles.
Bersama Astrid, ayah dua anak itu mewawancarai seorang warga negara Indonesia (WNI) dengan latar rumah yang habis terbakar.
Pemilik rumah tersebut kemudian mengunggah video ke TikTok melalui akun @camr1517, mengabadikan momen Uya dan Astrid merekam di depan rumahnya.
Dalam video tersebut, sang pemilik rumah mengeluhkan tindakan mereka dan menilai hal tersebut tidak menunjukkan empati terhadap korban. Menanggapi insiden itu, Uya menjelaskan bahwa video tersebut dibuat untuk memberikan informasi valid kepada masyarakat Indonesia.
Terutama karena banyak hoax dan konten berbasis AI terkait kebakaran di Los Angeles.
"Yes betul itu kejadiannya di Altadena. Waktu itu kita lagi buat video yang diminta sama temen-temen wartawan di Indonesia yang mau lihat kejadian real di sana berhubung banyak video hoax dan AI tentang kebakaran AI," kata Uya seperti dikutip Minggu (19/1/2025)
"Itu lokasi nggak jauh dr rumah salah satu WNI yang juga terbakar," lanjutnya.
Ketika ditegur oleh seseorang yang mengaku sebagai pemilik rumah, Uya dan Astrid segera menghentikan rekaman dan menghapus video tersebut.
Ia memastikan bahwa video itu tidak pernah diunggah ke media sosial.
"Saat kita ditegur oleh yang mengaku pemilik rumah, kita langsung menghentikan proses rekaman dan menghapusnya dan kejadian itu sudah beberapa lama sebelum video viral. Kita sama sekali tidak mengupload itu," jelasnya.
Video yang di depan rumah orang yang mengaku pemilik rumah juga langsung kita delete dan kita sudah meminta maaf juga pada yang bersangkutan.
"Karena sebelumnya orang tersebut tidak ada di sana dan kita juga nggak tau kalo dia pemilik rumah sebelum dia menegur kita," lanjutnya.
Ayah dua anak itu menduga teguran tersebut dipicu oleh kesalahpahaman.
Ia mengklaim bahwa pemilik rumah mungkin tidak memahami bahasa Indonesia yang digunakan saat wawancara berlangsung.
Cuma karena mungkin mereka nggak ngerti bahasa kita, jadi kita ditegur sendiri, yang lain nggak ditegur.
Padahal yang lain datang ambil video juga, kita doang yang ditegur, tapi nggak apa-apa. Kita ngerti juga perasaan mereka," ujarnya.
"Dan setelah kita lihat video mereka yang di-upload di TikTok kan banyak komentar yang di-like sama si peng-upload itu, yang dia like itu ternyata yang mereka bicarakan kita dituduhnya scammer," sambungnya.
Situasi ini semakin diperkeruh dengan adanya fenomena penipuan yang berpura-pura menjadi korban kebakaran untuk menggalang donasi palsu di kawasan tersebut.
"Melihat dari komentar di konten aslinya TikTok-nya, mereka mengira kita adalah scammer yang berpura-pura menjadi korban kebakaran untuk mengumpulkan donasi demi kepentingan pribadi karena mereka tidak mengerti mother languange kita," tandasnya.