Siswi SMP Korban Cabul Anggota DPRD Depok Kecewa dengan Ibu Kandung hingga Nyaris Bunuh Diri

Diduga curhat siswi SMP korban cabul DPRD Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Siswi SMP korban dugaan kasus asusila oknum anggota DPRD Depok ternyata sempat mengalami depresi. Ia bahkan nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di kawasan Margonda. 

Hal itu diungkapkan salah satu saksi, berinisial Ry. Peristiwa tersebut terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Margonda, tepatnya dekat Stasiun Pondok Cina, Depok.

Menurut Ry, korban kecewa lantaran merasa tidak ada yang melindungi dirinya.

Beruntung, upaya percobaan bunuh diri itu gagal dilakukan karena Ry dan beberapa rekannya berhasil menemukan korban.

"(Posisinya) di dekat Pocin (Pondok Cina). Di situ ada gedung dia foto di gedung mau lompat," katanya saat dikonfirmasi dikutip pada Senin, 6 Januari 2025. 

Pada Ry, siswi SMP korban dugaan cabul anggota DPRD Depok berinisial RK itu mengaku kecewa lantaran merasa tak ada melindungi dirinya, terlebih sang ibu.

"Intinya kenapa nggak ada yang bela dia, padahal dia udah cerita yag sejujunya," ucap R.  

Pengakuan itu dibuktikan R dengan sejumlah pesan singkat (chat) korban pada dirinya.

"Mama gua ga sesuai ceritanyanya," bunyi keterangan yang diduga dari pesan singkat korban.

Tak hanya itu, dalam pesan WA berikutnya, diduga korban sempat meluapkan emosinya pada sang ibu hingga berniat untuk bunuh diri. 

"Gua udah nggak kuat hidup. Gua udah nggak semangat hidup. Gua pergi ya ka. Kalau mama nyariin bilang aja nggak tahu," ujarnya.

Isi chat diduga siswi SMP korban cabul DPRD Depok

Photo :
  • Istimewa

Tuntut Keadilan

Dugaan kasus asusila yang dilakukan oknum anggota DPRD Depok berinisial RK terhadap siswi SMP terus berlanjut. 

Nah yang mengejutkannya adalah, En orang tua korban belakangan malah menganggap bahwa kasus ini hanyalah rekayasa.

Ia bahkan menyebut sosok Sekretaris DPC PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman sebagai dalang di balik hal tersebut. 

Menurutnya, ia dan anggota DPRD Depok berinisial RK yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu telah bersepakat untuk damai. 

Hal ini diungkapkannya saat menggelar jumpa pers dengan sejumlah awak media pada Sabtu, 4 Januari 2025. 

Lantas benarkah kasus yang dialami siswi SMP itu hanyalah rekayasa semata? 

Merespon pernyataan mengejutkan itu, kakak kandung korban angkat bicara. 

Ia memastikan, bahwa apa yang dialami adiknya bukanlah rekayasa.

Sang adik, katanya, tengah memperjuangkan keadilan atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan anggota DPRD Depok bernisial RK.  

"Yang saya tau adik saya dapet perlakuan pelecehan atau pencambulan. Adik saya merasa kalau ini kasus harus mendapatkan ini lah, hak-haknya gitu. Dapatkan keadilan," katanya saat dikonfirmasi siap.viva.co.id dikutip pada Senin, 6 Januari 2025.  

Lebih lanjut pria berinisial P itu juga membantah jika kasus yang dialami adiknya merupakan rekayasa Sekretaris DPC PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman. 

"Saya, kalau saya konsen ke kasus adik ya, terutama. Karena ya itu kasus pencabulan," tuturnya.

"Jadi memang kita didampingi tim lembaga perlindungan saksi mendatangi 4 TKP. Yang saya tahu 4 TKP. Jadi saya pikir ya nggak ada (rekaysa) sih. Ini benar-benar murni ada tindakan pencabulan. Bukan rekayasa," sambungnya.

Ia juga membantah soal tudingan adanya iming-iming atau imbalan dari Ikravany Hilman. 

"Nggak ada. Pak Ikra nggak pernah menjanjikan uang," tegasnya. 

P juga mengaku sangat menyesalkan penuturan sang ibu yang menurutnya berbicara tidak sesuai fakta. 

Bahkan sampai menyebut nama dan asal sekolah korban.

"Ya, yang katakan dari munculnya video kemarin ya, saya menyayangkan statement yang keluar dari mulut seorang ibu ya. Karena seharusnya ibu menjadi pelindung, sebaik-baiknya pelindung yang saya sayangkan malah membongkar aib dari anaknya gitu," tuturnya dengan nada sedih.

"Ibu ini kan harusnya konsen terhadap kasus lah. Karena pertama kali kan yang melapor kan dia. Kok ini merembet kemana-mana, jadi kayak ngalor ngidul," sambung P.

Dirinya pun berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas agar sang adik bisa mendapat keadilan.

"Ya, saya harap prosesnya tetap berlanjut sih. Jadi kayak nggak ada kata damai dan saya harap pihak-pihak terkait konsen terhadap kasus, itu aja sih," tuntasnya.

Sebagai informasi, kasus dugaan cabul yang menjerat anggota DPRD Depok berinisial RK itu telah dilaporkan pada September 2024. 

Kemudian, pada awal Januari 2025, polisi akhirnya menetapkan politisi PDIP itu sebagai tersangka dan dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Polres Metro Depok pada hari ini.

Namun demikian, sampai sekarang belum ada keterangan lebih lanjut atas kasus yang menjerat oknum anggota DPRD Depok itu.