Sandi Damkar Sebut Banyak PPPK Titipan Pejabat Depok 'Rampok' Jatah Honorer Senior: Tolong Pakai Hatinya

Ilustrasi Sandi anggota Damkar protes soal penerimaan PPPK Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Anggota Damkar Depok, Sandi Butar Butar kembali menyuarakan kegelisahannya. Kali ini, ia membahas soal dugaan adanya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPKtitipan pejabat.   

"Tolong di up, kemarin saya tes PPPK untuk honorer Kota Depok banyak instansi lain yang ngomong ke saya, minta tolong mereka nggak berani speak up," katanya dalam video yang beredar di media sosial belum lama ini.

Menurut Sandi, belakangan ini banyak PPPK diduga titipan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang mengikuti seleksi tidak sesuai dengan aturan. 

"Tolong deh pejabat yang titipan-titipan anak A,B,C,D kalau memang bukan honorer kenapa bisa tembus?" tanya anggota Damkar Depok, Sandi dengan nada emosi.

Terkait hal itu, ia juga menyinggung peran Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Kota Depok.

"BPKSDM tolong dong datanya, hanya bikin surat relevan terus tiba-tiba ada sertifikasi dan kita tanya itu bener honorer? Mereka bilangnya nggak," tuturnya.

Menurut Sandi perbuatan tersebut telah terjadi cukup lama. Ironisnya, banyak honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi justru terkesan di anak tirikan.

"Itu kasihan honorer lain, yang kayak pesapon itu ada yang sudah puluhan tahun. OB juga ada yang sudah puluhan tahun jadi honorer, mereka kerja bener eh tiba-tiba ada orang baru paling cuma sebulan itu tiba-tiba ikut tes coba PPPK," ucap Sandi.

"Coba deh dipakai hatinya. Kalau itu keluarga ente yang udah kerja puluhan tahun tiba-tiba disalip sama orang baru. Tolong dong pakai hatinya," sambung dia.

Sandi menyebut, kecurangan seperti ini juga sempat diungkapkan sejumlah pegawai honorer senior lainnya.

"Mau sampai kapan kayak begini ya, titipan A, B, C, D. Ada anak A, B, C, D. Bullshit bagi saya. Tolong jangan aji mumpung, terus penerimaan begini dimanfaatin sama oknum untuk nitip keluarga. Kasihan lah yang benar-benar sudah puluhan tahun jadi honorer."