YLKI Apresiasi Diskon Listrik 50 Persen untuk 97 Persen Pelanggan Rumah Tangga

Ilustrasi PLN diskon 50 persen
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengapresiasi keputusan pemerintah yang memberikan potongan tarif listrik sebesar 50 persen bagi 97 persen pelanggan rumah tangga. Diskon ini akan berlaku pada Januari dan Februari 2025.

"Kebijakan ini sangat tepat untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama bagi pelanggan rumah tangga dengan daya rendah," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12).

Potongan tarif ini memberikan keringanan finansial signifikan, memungkinkan keluarga prasejahtera dan sejahtera mengalokasikan dana untuk kebutuhan mendasar atau produktif.

Dengan menghemat biaya listrik, masyarakat dapat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pangan dan kesehatan.

Namun, Tulus mengingatkan agar insentif ini tidak digunakan untuk hal-hal kurang produktif.

"Dana yang disimpan sebaiknya digunakan untuk kebutuhan yang mendukung kesejahteraan keluarga. Diskon ini menciptakan efek positif berkelanjutan bagi perekonomian rumah tangga. Daya beli masyarakat pasti akan meningkat," katanya.

Peningkatan daya beli berpotensi meningkatkan konsumsi barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok, yang akan merangsang pertumbuhan sektor penting seperti pangan, sandang, dan kesehatan.

Selain itu, peningkatan daya beli mendukung pemulihan ekonomi, khususnya bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan pilar penting perekonomian Indonesia.

"UMKM akan merasakan dampak positif dari peningkatan konsumsi ini, mengalami peningkatan permintaan, yang berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal," ujarnya.

Dengan daya beli yang lebih tinggi, masyarakat dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup, seperti pendidikan dan kesehatan, yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan jangka panjang.

Tulus menegaskan bahwa kebijakan diskon listrik ini tidak hanya membantu meringankan beban rumah tangga, tetapi juga menciptakan siklus pertumbuhan ekonomi yang saling mendukung di berbagai sektor. 

"Tentunya dengan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional," tandasnya.