Kisah Inspiratif Pakde Bowo, Usir Begal Lewat Tangan Petani Depok: Kini Panen Berkah

- siap.viva.co.id
Siap – Sebagai salah satu daerah metropolitan, angka kriminalitas di Kota Depok pun terbilang cukup tinggi. Beberapa kasus yang kerap menonjol di antaranya adalah kejahatan jalanan atau yang biasa disebut begal.
Salah satu lokasi yang dianggap rawan adalah di wilayah Jalan Juanda. Namun kini momok menyeramkan itu perlahan mulai sirna dari Kota Depok.
Selain karena tindakan tegas aparat, rupanya kasus tersebut berhasil diredam berkat kegigihan kaum petani. Kok bisa?
Adalah Pujo Dinomo atau yang akrab disapa Pakde Bowo, sosok petani lokal yang berhasil mengubah image horor tersebut.
Berbekal pengetahuan di bidang pertanian, pria paruh baya ini sukses membuat kawasan Juanda yang dulunya dikenal rawan menjadi wilayah yang penuh dengan aura positif.
Yup, ia berhasil menyulap sebagian 'lahan tidur' di kawasan tersebut menjadi area pertanian, sehingga tak lagi menjadi daerah rawan kejahatan.
Namun tentu saja Pakde Bowo tak sendiri, dirinya menggandeng Komunitas Kampoeng Kita Depok (K3D).
"Jadi awalnya ini adalah red zone (zona merah), dimana di sini kriminal tinggi. Nah seiring berjalannya waktu K3D itu merapihkan, dan membersihkan bangunan ilegal, segala macam yang telah dijadikan prostitusi, peredaran miras, sehingga ya dulu banyak begal," katanya pada Rabu, 11 Desember 2024.
Keseriusan Bowo menggarap lahan tidur menjadi area produktif juga disebabkan karena ancaman kekeringan akibat perubahan iklim atau siklus Gorila El Nino yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2025.
"Nah akhirnya kita mulai untuk di ketahanan pangan. Alhamdulillah kita berjalan, memang awalnya enggak maksimal. Kemudian kami minta pendampingan dari TNI, khususnya Kodim 0508 Depok dan langsung dikerjakan secara bersama," jelasnya.
Pakde Bowo mengungkapkan, 'lahan tidur' di samping Tol Cijago ini mulai digarap secara maksimal pada tahun 2023. Kini, manfaatnya dapat dirasakan banyak pihak.
"Alhamdulillah hasilnya bagus. Kemarin kita panen bawang, nah sekarang cabai. Kita nggak jual ke tengkulak, anti. Kita jual ke masyarakat dengan harga miring dari pasaran. Kalu biasanya sekilo Rp 40 ribu, ya kira jual Rp 23 ribuan," tuturnya.
Berkat kegigihan Bowo bersama K3D dan TNI, kini lahan seluas 1,5 hektar itu tidak hanya bermanfaat untuk ketahanan pangan, namun juga berhasil mengubah image negatif di Kota Depok.
Tak sampai di sini, calon Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri bahkan berjanji akan menyiapkan program serupa di wilayah lainnya. Yup, memanfaatkan 'lahan tidur' untuk kepentingan rakyat.