Menakar PSN PIK 2 Dalam Perspektif Agama

Potret ilustrasi PSN PIK 2
Potret ilustrasi PSN PIK 2
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Ditengah gencarnya pemberitaan negatif mengenai Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, praktisi hukum Muannas Alaidid mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama di era digital seperti saat ini.

Menurut Muannas, banyak berita hoaks dan fitnah yang tidak terverifikasi justru menyesatkan publik dan berpotensi menghalangi kemajuan pembangunan yang sebenarnya membawa banyak manfaat.

"Informasi yang tidak jelas kebenarannya hanya akan menambah kebingungan dan merugikan kita semua," kata Muannas seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.

Muannas mengatakan, penyebaran hoaks atau berita bohong sudah menjadi masalah besar di era digital ini, terutama di media sosial.

Banyak orang dengan mudahnya menyebarkan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya. Bahkan, beberapa kasus hoaks telah berujung pada tindakan hukum dan penjara.

Hal ini sangat disayangkan, mengingat dampaknya bisa merugikan banyak pihak, termasuk menghambat perkembangan ekonomi dan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Alquran, kata Muannas, telah memberikan peringatan keras terhadap penyebaran kebencian dan fitnah.

"Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 12, Allah SWT mengingatkan bahaya menyebarkan aib atau fitnah yang lebih berbahaya daripada pembunuhan. 'Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain'," kata Muannas.

Tidak hanya itu, Muannas mengemukakan bahwa Surat Al-Baqarah Ayat 191 bahkan menjelaskan dengan jelas fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.

Untuk itu, kata Muannas, sangat penting bagi setiap individu untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya kepada publik.

"Saring sebelum sharing adalah prinsip yang harus dipegang dalam menghadapi berita-berita yang belum jelas kebenarannya, agar kita tidak menambah kerugian bagi sesama," katanya.

Menurut Muannas, PSN PIK 2 memiliki semangat yang sejalan dengan ajaran Islam, yakni memberikan manfaat bagi banyak orang.

"Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW, 'Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia' (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)."

Proyek ini, yang dikelola oleh pengembang swasta, bukan hanya untuk meningkatkan ekonomi daerah tetapi juga membuka lapangan kerja dan memperbaiki lingkungan.

"Proyek ini akan menyulap lahan kritis yang sudah tidak terawat menjadi kawasan produktif. Tidak ada alasan untuk menentang pembangunan ini, kecuali jika seseorang memang anti terhadap kemajuan," katanya.

Dengan investasi sebesar Rp 40 triliun dari pengusaha swasta, PSN PIK 2 bukan hanya membawa dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga merupakan bukti bahwa sektor swasta berani berinvestasi besar tanpa melibatkan dana negara.

Ini adalah contoh nyata dari kontribusi pembangunan yang dapat memajukan bangsa.

"Investasi ini berisiko tinggi, namun membawa manfaat jangka panjang yang jauh lebih besar, seperti pembukaan lapangan pekerjaan dan revitalisasi lingkungan," tandasnya.

Muannas juga mengajak masyarakat untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam.

"Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri, kata Allah dalam QS. Al-Isra: 7.Setiap dukungan terhadap pembangunan seperti PSN PIK 2 adalah langkah untuk memajukan negeri ini, dan siapa yang membantu keperluan orang lain, maka Allah akan membantu keperluannya, baik di dunia maupun di akhirat (HR. Muslim)," sambungnya