Terungkap! Alat Medis Ambulans Damkar Depok Raib, Martinus Tewas Keracunan Asap

Ilustrasi Damkar terkait kebakaran di Pasar Cisalak Depok
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Kasus tewasnya Martinus Panjaitan, anggota Damkar yang meregang nyawa diduga keracunan asap saat kebakaran melanda Pasar Cisalak, Depok, tengah menyita perhatian publik. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, 18 Oktober 2024. 

Terkait hal tersebut, ternyata ada fakta yang cukup mencengangkan di balik kejadian nahas itu. 

Yakni, mulai dari tidak tersedianya masker hingga tak adanya mobil ambulans yang dilengkapi perlengakapan medis, utamanya seperti tabung oksigen. 

Hal itu diungkapkan rekan kerja korban, Sandi Butar Butar. Ia menyebut, saat kejadian Martinus Panjaitan dibawa menggunakan mobil ambulans relawan, bukan mobil ambulans Damkar Depok. 

"Iya, itu ambulans relawan yang nggak ada tabung oksigen," katanya saat dikonfirmasi pada Sabtu, 19 Oktober 2024.

Padahal, menurut Sandi, berdasarkan standard operating procedure (SOP), seharusnya ambulans Damkar selalu siaga di lokasi kejadian. 

"Kalau SOP, harusnya kita di dampingi sama ambulans, tapi kan kenyataannya enggak ada," tuturnya. 

Sandi menyebut, bahwa Damkar Depok memiliki ambulans khusus.  

"Punya, itu SOP Damkar. Nah semalam itu enggak ada. Bisa dibilang udah berapa kali TKP engga ada," ujarnya.

Rekomendasi Situs gacor Link Gacor ? Klik untuk informasi selanjutnya.

Bahkan, menurut anggota Damkar yang bertugas di UPT Cimanggis Depok itu, sejumlah perlengkapan medis yang seharusnya ada di dalam mobil ambulans tersebut kini telah raib entah kemana.  

"Tidak ada, ya kan harusnya ada, enggak tahu lah itu kemana," tuturnya dengan nada jengkel. 

Lebih lanjut Sandi mengatakan, diduga kuat Martinus tewas karena keracunan asap saat berusaha memadamkan kobaran api di area Pasar Cisalak. Saat kejadian, ia tidak dilengkapi masker.

"Dugaan karena keracunan asap, maskernya nggak ada. Musuh paling berat pemadam adalah asap."

Sandi menegaskan, ia dan sejumlah petugas Damkar lainnya tidak akan tinggal diam atas kejadian ini. Mereka berencana melakukan aksi menuntut keadilan.

"Kita akan tuntut semua pejabat Damkar yang terkait," janjinya.