Video Guru dan Murid di Gorontalo Viral, Aktivis Perempuan Singgung Soal Filosofi Pendidikan

Potret kolase video guru dan murid di Gorontalo
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Kasus tindakan asusila yang dilakukan oknum guru di sebuah sekolah Madrasah Aliyah di Gorontalo hingga video skandal guru dan murid berdurasi 5 menit 43 detik viral terus menuai sorotan dari berbagai pihak.

Kini giliran Jejaring aktifis Perempuan dan Anak (Jejak Puan) angkat suara kasus video mesum guru dan murid di Gorontalo.

Ketua Bidang Riset Sahabat Anak, Perempuan, dan Keluarga (Salam Puan), Novi R. Usu mengatakan bahwa agar peristiwa tersebut terulang kembali dikemudian hari, pihaknya mengajak memberikan perlindungan kepada siswi berinisial P yang menjadi korban dalam kejadian itu.

Lebih lanjut Novi R. Usu, menekankan bahwa dalam kasus yang melibatkan oknum guru dan siswa di Gorontalo, pihak sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan siswa tersebut tetap dapat melanjutkan pendidikannya.

Karena menurutnya, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk pulih dan mendapatkan dukungan, bukan malah mengeluarkannya.

"Kami sangat menyayangkan mengapa pihak sekolah justru memutuskan untuk mengeluarkan siswa tersebut," ujar Novi dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Jejak Puan belum lama ini.

Ia menegaskan, sekolah adalah rumah kedua bagi siswa, sehingga sudah sepatutnya memberikan perlindungan dan pendampingan.

Terlebih lagi, korban kekerasan seksual sering kali adalah anak di bawah umur, yang rentan mengalami trauma berkepanjangan.

Filosofi pendidikan di Indonesia adalah berpihak pada peserta didik.

"Apakah pihak sekolah sudah pernah menanyakan kepada korban mengenai keinginannya untuk tetap sekolah atau tidak? Saya sedang membayangkan saat ini anak tersebut sedang apa? Siapa yang menemani dan jadi tempatnya bercerita? Dukungan apa yang dia perlukan?" Pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, jagat media sosial kembali dihebohkan dengan unggahan akun yang disebut sebut milik P siswi yang menjadi korban skandal video murid dan guru di Gorontalo usai dirinya dikeluarkan dari sekolah usai kasus itu viral.

Dalam unggahan tersebut, P akhirnya buka suara usai dirinya dikeluarkan dari MAN 1 Gorontalo lantaran video mesumnya viral. P mengaku merasa malu karena video mesumnya tlah viral ke media sosial.

Namun demikian Ia juga lega lantaran dirinya tidak lagi menjadi budak seks sang oknum guru setelah sekian lamanya dirinya harus melayani oknum tersebut.

"Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya,"

"Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut, Saya sangat sangat bersyukur kepada Allah tidak menjadi budak seks lagi, walau saya mungkin dikucilkan dari orang-orang yang tidak tahu benar keadaan saya dan menjadi diri saya," tulisnya, di akun facebooknya pribadi.

Tak hanya itu saja, dalam curhatan tersebut si pemilik akun sempat mendapatkan ancaman dari sang guru.

“Dipikiran saya saat itu jika saya lapor saya yang tidak di percayai oleh guru lain dan siapapun karena saya tidak memiliki bukti apapun lalu saya di keluarkan dari sekolah (Seperti yang mempunyai uang dan kuasa yang menang),"

"Jika saya dikeluarkan saya tidak mempunyai harapan dan cita cita pupus. Walau saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu. Lama kelamaan saya mulai di setubuhi," tulisnya lagi