Fhelick E Kalawali Preman yang Serbu Diskusi Diaspora Ngaku Dapat Perintah, Oalah Ternyata...

Tersangka kasus persekusi acara diskusi Diaspora FTA
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus perkusi yang dilakukan sejumlah terduga preman di acara diskusi Diaspora, Forum Tanah Air (FTA). Salah satunya diketahui bernama Fhelick E Kalawali.

Aksi persekusi tersebut sempat viral di media sosial X. Adapun lokasi kejadian di salah satu hotel kawasan Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 September 2024.

Saat itu sekelompok orang berbaju hitam mengenakan masker menyebur acara diskusi Diaspora FTA yang dihadiri sejumlah tokoh nasional oposisi pemerintahan Jokowi.

Tampak dalam video viral itu, polisi tak dapat berbuat banyak. 

Bahkan janggalnya, usai melakukan pengrusakan dan pengeroyokan, sekelompok preman tersebut sempat bersalaman dan pelukan dengan polisi. 

Tak hanya itu, warganet juga menyoroti omongan salah satu pelaku, yakni Fhelick E Kalawali yang sempat keceplosan, mengaku aksinya dilakukan atas dasar perintah.

"Kalau lu main fisik dengan kita security jangan, karena kita perintah langsung," katanya saat menegur pihak keamanan hotel.

Warganet yang makin penasaran kemudian melacak jejak digital pria tersebut. Salah satunya yang belakangan tersebar adalah foto Fhelick ketika hadir di acara sebuah partai. 

Tampak dalam foto yang beredar ini, ia terlihat mengenakan batik. Lantas siapakah dia sebenarnya?

Diberitakan sebelumnya, jagat dunia maya digegerkan dengan aksi bar bar sejumlah orang tak dikenal (OTK), yang menyerang sebuah acara diskusi Diaspora oleh FTA di salah satu hotel pada Sabtu, 28 September 2024.

Gerombolan OTK yang datang mengenakan masker itu tiba-tiba ngamuk, merusak sejumlah alat di ruang diskusi. 

"Bubar, bubar," teriak mereka sambil menghancurkan meja, dan layar diskusi.

Peristiwa ini membuat sejumlah tamu yang hadir panik berlarian. Tak hanya itu, sekelompok OTK juga sempat menyerang beberapa pengunjung.

Tampak dalam video yang beredar, aksi brutal tersebut membuat petugas kewalahan. 

Sejumlah polisi yang berada di lokasi kejadian tak bisa berbuat banyak. Kini dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya dalam penyelidikan lebih lanjut.