Bocor Lagi, Data NPWP Indonesia Dibanderol Rp 153 Juta, Ada Data Jokowi Hingga Sri Mulyani?

Potret ilustrasi
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Lagi, kebocoran data kembali terjadi di Indonesia kali ini hacker Bjorka kembali muncul dan membeberkan data NPWP Indonesia dan diperjual belikan di internet.

Hal tersebut diketahui setelah data NPWP tersebut muncul di Breach Forum padahal situs tersebut diketahui sebelumnya telah ditutup.

Dilansir dari gamebrott,menurut cuitan terbaru Teguh Apriyanto, di Breach Forum yang sebelumnya telah ditutup, ada sekitar 6 juta data NPWP Indonesia yang dijual-belikan.

Tidak diketahui bagaimana Breach Forum dapat aktif Kembali sekarang. Dalam temuannya, konsultan keamanan cyber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia tereebut  menyampaikan jika NIK, NPWP, alamat, nomor telepon, dan email, adalah beberapa data penting yang bocor.

Dari gambar yang disertakan dalam cuitan Teguh Apriyanto menunjukkan, bahwa Bjorka yang telah membuat heboh dunia beberapa waktu lalu, adalah orang yang bertanggung jawab atas kebocoran data ini. Bjorka bahkan mengejutkan warganet dengan memberikan sampel data yang bocor.

Di antaranya adalah data dari sejumlah pemimpin negara Indonesia, termasuk Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Budi Arie Setiadi, hingga Sri Mulyani Indrawati Selain nama-nama terkenal yang dijadikan sampel tersebut, setidaknya enam juta data pemilik NPWP tambahan yang bocor.

Data itu mengandung informasi yang sangat rinci seperti yang biasanya dibocorkan oleh Bjorka.

Postingan tersebut menunjukkan, bahwa kebocoran data NPWP Indonesia ini baru terjadi beberapa saat lalu. Tepatnya pada pukul 01:08 dini hari, Rabu (18/09/2024), dengan banderol total 153 juta rupiah untuk seluruh data.

Beruntung Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengetahui tentang kebocoran data NPWP Indonesia ini, segera setelah Teguh Apriyanto mencuitnya di akun X.

Dalam hal ini, pihak terkait berjanji akan segera melakukan pendalaman dan penyelidikan kasus tersebut.

Belum jelas sejauh apa penyelidikannya saat ini, namun yang pasti akan membutuhkan waktu yang lama.

Namun demikian hal tersebut belum terkonfirmasi.