Terungkap, Ini Jawaban Habib Rizieq soal Isu Jadi Menteri Prabowo Usai Ditemui Elit Gerindra

Habib Rizieq soal isu jadi menteri Prabowo
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Belum lama ini publik digegerkan dengan pertemuan sejumlah elit Gerindra yang mendatangi kediaman mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. 

Banyak yang menduga, hal itu ada kaitannya dengan tawaran politik. Lantas benarkah demikian? 

Adapun mereka yang menemui Habib Rizieq di antaranya Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco dan anggota DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman.

Menanggapi rumor atau isu pertemuan yang dibalut dengan tawaran politik, Pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar akhirnya angkat bicara. 

Dikutip dari tayangan YouTube HaloPengacara Podcast, Aziz tak menampik, bahwa pihaknya pun sempat mendengar isu yang berkembang itu.

Bahkan ada yang dikaitkan dengan Pilkada DK Jakarta serta Pilkada-Pilkada di beberapa daerah. 

Habib Rizieq dianggap memiliki kekuatan simpul-simpul yang luar biasa untuk berperan di kontestasi politik daerah nanti. Namun Aziz membantah tuduhan tersebut. 

"Jadi agak lucu juga nih, pertemuan itu dibahas di diskusikan tapi yang membicarakan itu orang-orang yang tidak ada di situ. Mereka asumsi. Menurut saya kurang tepat, karena membuat subjektivitas menjadi lebih besar dengan objektivitas," katanya. 

Ia lantas menjelaskan, pertemuan Habib Rizieq dengan politisi Gerindra adalah hal wajar. Mengingat mereka memiliki komunikasi yang cukup baik. 

Aziz mengungkap, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya terkait dengan persoalan keumatan. 

"Alhamdulillah rekan-rekan dari Gerindra ini support kita ketika beberapa isu-isu keumatan, terkait misalnya KM 50," tuturnya.

Aziz mengatakan, bahwa sebenarnya sudah cukup lama sejumlah politisi Gerindra ingin menemui Habib Rizieq. 

Namun terkendala beberapa hal, salah satunya kondisi Habib yang kurang sehat.

"Karena memang sudah lama juga kan tidak ada komunikasi secara langsung momennya adalah ketika Habib Rizieq pulang dari rumah sakit. Nah akhirnya menyambangi kediaman beliau," ujarnya.  

Maka terjadilah pertemuan di kediaman Habib Rizieq pada Sabtu 3 Agustus 2024, sekira pukul 16.30 WIB dan dihadiri juga oleh Aziz.

Atas dasar itulah, Aziz memastikan tidak ada muatan politis dalam pertemuan tersebut. Namun ia tak menampik, p ara elit Gerindra datang membawa pesan Prabowo Subianto.  

"Jadi mereka menyatakan membawa salam dan pesan dari Pak Prabowo untuk merajut silaturahmi. Kemudian membahas hal-hal ringan lah, terkait misalnya ibadah haji yang tempo hari dilaksanakan oleh pemerintah," katanya.

Lalu, dalam pertemuan itu, Habib Rizieq juga sempat menyampaikan beberapa pesan, pertama mendoakan semoga ke-depannya pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan dengan baik dan diberkahi.

"Habib juga mengingatkan yang pertama untuk konsisten dalam pembelaan Palestina melawan zionisme. Kemudian juga meminta supaya kedepannya pemerintahan adil dan baik berlaku terhadap masyarakat, serta tidak dzalim," ucapnya. 

Selain itu, menurut Aziz, dalam pertemuan tersebut Habib juga mengingatkan agar menteri-menteri yang nanti menjadi bagian dari kabinet supaya profesional dan berwibawa. 

"Habib pesan agar tidak melibatkan lagi penjahat-penjahat yang terkait dengan kemanusiaan dalam kabinet mendatang. Kemudian juga hal-hal yang prinsip lainnya, supaya mengakomodir kepentingan masyarakat." 

Lebih lanjut Ketua Advokat Persaudaraan Islam itu mengatakan, pihak Gerindra juga berpesan agar selalu berkomunikasi dan mengingatkan jika memang ada hal-hal yang perlu disampaikan kepada penguasa. 

"Mereka (Gerindra) menyambut dengan tangan terbuka, check and balance yang memang selama ini terjalin," kata Aziz.

Soal Tawaran Masuk Kabinet  

Dirinya menegaskan, bahwa Habib Rizieq tetap akan bersikap kritis.

"Justru bagian kritisnya itu tadi kan saya sampaikan. Justru dari awal sudah mengingatkan," katanya. 

Habib meminta agar pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengayomi masyarakat, menegakkan kebenaran, dan keadilan. 

Termasuk soal tragedi KM 50 yang tetap harus menjadi konsen dari pemerintah, karena ini terkait anak-anak bangsa.

Lantas apakah FPI akan masuk di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran?

"Nggak ada. Kita masuk sebagai rakyat. Insya Allah tetap kritis. Pendapat saya bahwa segenggam kekuasaan itu bisa mengalahkan segunung kebenaran," ucap Aziz. 

"Apalagi kalau kita benar, kemudian kita bisa terkait dengan kekuasan itu sendiri. Artinya, harusnya kebenaran itu bisa kita lebih perjuangkan dengan baik," timpalnya lagi.