Ritno Kurniawan Stop Illegal Logging Relaksasi Pengelolaan Hutan Gamaran Jadi Tempat Healing
- SA
Kawasan ekowisata ini juga mulai ramai pengunjung. Sebulan, rata-rata ada 1.500-2.000 wisatawan berkunjung ke sana. Keberhasilan ini bermula dari keprihatinan Ritno saat pulang kampungnya tersebut, melihat pembalakan liar adalah akar dari hutan di kampungnya rusak.
Pembalakan liar merupakan kegiatan penebangan hutan yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, yang mana menyebabkan kerusakan hutan. Illegal logging telah menjadi penyebab utama kerusakan hutan Gamaran yang amat sangat parah.
Pria kelahiran Padang itu membantu para pemalak liar memperoleh penghidupan yang layak dan keluar dari penebang kayu illegal, ia mulai membangun Lubuk Alung. Cukup panjang proses mengajak masyarakat sekitar yang sehari-hari bekerja sebagai pembalak liar, untuk mau terjun ke sektor lingkungan dan wisata.
Ritno lalu membangun kawasan ekowisata. ia memulainya dengan membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) LA Adventure (Lubuk Alung) pada Agustus 2013. Tak mudah mengawalinya. Ninik mamak mencurigai motif Retno. Para pemuda dan pembalak takut kehilangan pendapatan.
Pada akhirnya Retno berhasil meyakinkan mereka. Dulunya, para pembalak mendapatkan Rp. 150.000 per minggu, kini sebagai pemandu wisata mereka bisa mendapatkan Rp. 50.000-80.000 per hari. Hutan aman, lingkungan terjaga pendapatan dan ekonomi Lubuk Alung pun berkembang.
Ia bekerja keras menjadikan kampung halamanya, Lubuk Alung, Padang Pariaman. Sumatera Barat menjadi sebuah kampung wisata.
Perjuangan Ritno Kurniawan telah memberikan perubahan dan menginspirasi banyak orang. menjadi tokoh inspiratif di bidang lingkungan yang telah menjadi panutan bagi mantan pemalak liar.