Pegawai Rumah Sakit Ini Rela Keluarkan Uang Jutaan Rupiah Demi Batu Akik

Ilustrasi batu Bacan
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Demi mendapatkan kepuasan mengoleksi batu akik, Amreza seorang perawat rumah sakit di Bandar Lampung rela mengeluarkan uang jutaan rupiah.

Adapun batu yang diminatinya ialah Bacan. Bacan merupakan batu asli dari salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan, yakni Pulau Bacan.

"Kemarin dapat sekitar Rp 1.7 juta dim 16 ring perak. Untuk yang paling gede hampir Rp 5 jutaan dim 20-an," kata Amreza saat ditemui di kios Budi Gemstone di Jalan Ratu Dibalau Tanjung Senang Nomor 35 RT 010 RW 001, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu, 28 Mei 2024.

Menurut Amreza, Bacan memiliki pesona tersendiri sehingga enak dilihat saat dipasang di salah satu jemari.

Ia mengatakan, Bacan yang sudah berkilau terlihat lebih elegan dan menakjubkan. "Bacan menurut saya asyik aja ngelihatnya. Apalagi kalau udah jadi giwang. Warna bacan tuh enak dilihat," katanya.

Penghobi batu akik, Amreza

Photo :
  • siap.viva.co.id - Noer Ardiansyah

Sementara itu, pemilik kios Budi Gemstone, Budi Imam Saputra mengatakan, Bacan merupakan salah satu batu yang dicari di Lampung.

Ia mengaku, beberapa telah menjual Bacan dengan harga yang sangat tinggi. "Akik yang dicari khususnya di Bandar Lampung biasanya batu bacan," kata Budi.

"Untuk ukuran dimensi kecil antara 12 sampai 18 bisa laku sejuta. Dim gede 19 ke atas bisa puluhan juta. Beberapa kali saya pernah jual," tambahnya.

Budi juga mengatakan sejak 2013 sudah mulai membuka kios batu akik dan aksesorisnya.

Penghasilan yang didapat, kata Budi, memang cukup besar untuk setiap bulannya. "Sebulan sekitar Rp 30 jutaan," katanya.

Budi bahkan mengaku, pada saat viral 2015/16 lalu, penghasilan di kiosnya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Pas lagi booming itu untuk cari uang Rp 5 juta per hari kayaknya dapat," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2013 batu akik sempat viral dan ramai diburu masyarakat. Mulai dari yang awam sampai yang benar penghobi tumpah ruah di setiap kios batu akik dan permata.

Puncaknya pada tahun 2015/2016. Penjualan batu akik bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Namun kini, sudah tak seramai dulu.

Meski demikian, kata Budi, beberapa penghobi batu tetap ada dan makin bertambah.