Apa Kabar Tujuh Permainan Tradisional Ini, Ya?
- Istimewa
Siap – Waktu berjalan begitu cepat. Zaman pun telah berubah. Pada tahun 90-an, anak-anak kecil lebih sering menghabiskan waktu dengan melakukan permainan tradisional.
Permainan-permainan tersebut pun beraneka ragam. Tak hanya seru, aktivitas itu juga melatih motorik serta kerja sama tim anak-anak pada zaman dulu.
Ironisnya untuk masa sekarang, permainan tradisional yang dulu menjadi favorit perlahan redup akibat kemajuan teknologi.
Apa saja ya kira-kira permainan tradisional yang hilang tak ada kabarnya lagi?
1. Galasin atau Gobak Sodor
Permainan yang mengandalkan ketangkasan ini dilakukan oleh dua tim. Yang satu sebagai penjaga yang satu lagi sebagai pelari yang harus menerobos penjagaan lawan.
Tim yang semua anggotanya lebih dulu mampu menerobos hingga penjagaan terakhir akan dinyatakan sebagai pemenang.
2. Tap Benteng
Tim dibagi menjadi dua, dan setiap kubu harus memilih pilar sebagai markas penjagaannya dari musuh.
Adapun pilar itu harus dijaga oleh anggota tim masing-masing. Apabila pilar kita disentuh lawan, maka dinyatakan kalah.
3. Petak Umpet
Dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi).
Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG).
Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. orang yang pertama ditemukan yang menjadi ‘kucing’ berikutnya.
4. Batu Tujuh
Permainan batu tujuh merupakan permainan tradisional Indonesia yang sering dimainkan oleh anak-anak.
Permainan ini juga biasa disebut bete tujuh atau tujuh batu pahlawan. Untuk bermain permainan ini dibutuhkan setidaknya 3 pemain.
5. Ular Naga
Ular naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari.
Tempat bermain di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemain biasanya sekitar 5-10 orang atau bisa juga lebih.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai ular naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu.
Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, ular naga akan berjalan melewati "gerbang". Ketika terakhir dan lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang".