Dibalik Keindahan Pesona Alam Gunung Kawi, Tersimpan Keunikan dan Sisi Magis yang Melegenda
- Istimewa
Siap –Gunung Kawi, terletak di Desa Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak hanya dikenal dengan pesona alamnya yang indah tapi juga disebut sebut sebagai tempat pesugihan yang memiliki keunikan sebagai pemakaman tiga agama.
Di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut, makam kembar suci milik Mbah Jogo (Kyai Zakaria II) dan Iman Soedjono menjadi daya tarik spiritual.
Mbah Djoego, yang mempelopori pertanian di wilayah tersebut, dan Iman Soedjono, penasihat spiritual bagi Pangeran Diponegoro, telah meninggalkan jejak berani dalam sejarah.
Mereka turut membantu Pangeran Diponegoro pada masa penjajahan, menciptakan narasi heroik di sepanjang jalan desa menuju makam mereka.
Pohon buah suci, dikenal sebagai sian tho atau dewandaru, tumbuh dekat makam sebagai simbol keberanian Mbah Djoego. Peziarah sering mengambil daun, ranting, dan buahnya sebagai jimat, mempercayai kekuatan magis yang melindungi wilayah Gunung Kawi.
Selain makam kedua tokoh muslim, kuil Konfusianisme atau Buddha dengan Kwan Im sebagai rajanya menambahkan keberagaman religius. Cerita-cerita tentang kesembuhan memikat peziarah dari berbagai agama.
Tidak hanya itu, bangunan bekas pertapaan Prabu Kameswara, pangeran Hindu dari Kerajaan Kediri, menambahkan nuansa sejarah.
Alhasil yang terjadi setelah ritual di Gunung Kawi tersebar luas, menarik orang dari berbagai agama untuk mencari berkah.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Malang berusaha mengubah citra Gunung Kawi menjadi destinasi wisata umum, keunikan spiritual dan multikulturalnya tetap menjadi daya tarik.
Dengan demikian, gunung ini menawarkan keindahan alam serta kekayaan sejarah dan kepercayaan, mengundang pengunjung untuk menikmati pesona yang tak terlupakan.