Merinding, Pengakuan Panji Petualang Ditemani Anak Ratu Kidul, Berawal dari Ritual Goa Sancang
- Tangkapan layar YouTube Malam Mencekam
Siap – Muhammad Panji atau yang lebih dikenal dengan sebutan Panji Petualang, ternyata menyimpan pengalaman mistis yang cukup mencengangkan. Lantas seperti apa kisah gaib sang pawang ular itu? Berikut ulasannya.
Sebagaimana diketahui, Panji Petualang mengawali karirnya di dunia entertaiment sebagai presenter yang kerap bersingunggungan dengan alam liar, khususnya ular.
Nah di balik kemampuannya 'bersahabat' dengan reptil maupun hewan buas, rupanya Panji Petualang menyimpan kisah mistis yang bikin merinding loh.
Disitat dari channel YouTube RJL 5 - Fajar Aditya, Panji mengaku sebelum berurusan dengan ular dirinya pun lebih dulu melakukan ritual khusus.
"Biasanya niat dulu. Jadi niatnya itu untuk ngelakuin sesuatu hal yang berbahaya dengan reptil. Itu kita minta Yang Maha Kuasa, Allah untuk melindungi," katanya.
"Habis itu ada baca-bacaannya juga, bacaannya Bismillahirrahmanirrahim, itu ya sesuai yang diajarkan aja, enggak ada yang lain," sambungnya.
Kemudian pria kelahiran 27 Juli 1989 itu mengungkap pengalaman gaib yang dialaminya dan sang ayah.
"Pengalaman horor saya tuh waktu kecil sering nemuin hal-hal aneh, termasuk kayak sering didatangin sama sosok cewek pakai baju kebaya, cakep banget, dan dia tuh suka ngikutin ke mana-mana," tuturnya.
Namun akhir-akhir ini, ketika sudah dewasa Panji tak pernah lagi melihat sosok misterius itu.
"Jadi kalau menurut bokap, dulu waktu saya masih di kandungan, bokap ini kan pernah nikah beberapa kali dengan istrinya yang sebelum mama. Anaknya itu cewek mulu," ujar Panji.
"Jadi sampai tiga kali nikah, anaknya cewek semua. Kakak-kakak saya cewek semua) yang sebapak tapi beda emak. Nah bapak nih pingin punya anak laki, tapi setiap dia nikah dia enggak pernah punya anak laki," timpalnya lagi.
Dinikahi Anak Ratu Kidul
Panji mengatakan, bahwa sang ayah dari muda kerap melakukan ritual tertentu dan bahkan bertama di tempat-tempat yang dianggap keramat. .
"Orang sini juga ceritain, bapak lu mah dari dulu katanya enggak pernah ada di kampung, suka bertapa ke Laut Kidul. Katanya tirakat ke tempat-tempat keramat se pulau Jawa."
Sampai akhirnya saat Panji masih di kandungan, sang ayah melakukan tirakat khusus di Goa Sancang, Garut, kawasan laut selatan.
"Harapannya bapak tuh pingin dekatin diri kepada sang pencipta dengan cara caranya, ya caranya lah, saya juga enggak tahu cara apa. Intinya kalau saya sih tahunya shalat aja ya, mungkin kalau orang tua bisa lebih ngejelasin lagi," jelas Panji.
Di Goa Sancang itu, ayah Panji melakukan tirakat selama 2 pekan. Keanehan pun terjadi. Tiba-tiba air laut pasang, dan menghanyutkan dirinya.
"Nah pas hanyut itu kata bapak, bapak tuh enggak langsung sadar. Jadi mimpi pindah alam, dari alam nyata ke alam jin," kata Panji.
Sang ayah mengaku dibawah ke sebuah keraton atau kerajaan dan dinikahkan dengan salah satu anak dari Ratu Kidul, sosok gaib yang dipercaya sebagai penguasa Laut Pantai Selatan.
"Jadi ada tiga anak perempuan di sana, itu namanya tuh kata bapak, Nyi Dewi Centring Mani, Nyi Dewi Mayangsari, sama Nyi Dewi Nilamsari. Nah bapak tuh di dalam mimpinya itu dinikahin sama Nyi Nilamsari," kenang Panji menceritakan pengalaman sang ayah.
Masih menurut pengakuan orang tua Panji, sosok tersebut berwujud setengah ular dan manusia.
"Nah saya saya tuh di kandungan mama baru berapa bulan mungkin. Nah usai nikah bapak tuh kebangun, posisi udah ngambang di pinggir pantai, ditolongin sama kuncen."
Setelah itu, dia pulang ke Jakarta. Keanehan kembali terjadi. Kali ini ibunda Panji yang mengaku mendapat mimpi ditemui sosok misterius tersebut.
"Sebelum saya lahir mamah tuh sempat dimimpiin sama dewi tadi. Ini juga cerita dari nyokap. Kata mamah, sebelum Panji lahir, itu dewi bilang, nanti anak yang akan dilahirin kamu rawat dengan baik, tapi hobinya enggak akan sama dengan kalian," tutur Panji.
"Tapi jangan takut, dia akan bawa kebaikan di dalam kehidupan untuk keluarganya," sambung dia.
Panji kecil hidup dalam kesusahan. Keluarganya bahkan harus pindah kontrakan dari satu wilayah ke wilayah lain.
Bahkan, mereka sempat pula ikut program transmigrasi pemerintah ke Kalimantan, tepatnya di kawasan Kota Waringin Timur.
Kala itu, Panji dan keluarga tinggal di tengah hutan.
"Kata nyokap bokap sih waktu di Kalimantan itu gua tuh udah mulai kelihatan nyelenehnya."
Panji kerap bermain dengan ular yang ditemukan di hutan dan membawanya ke rumah. Hal itu membuat sang ayah khawatir.
"Sampai akhirnya kita tahun 97-an ada konflik antar suku di Kalimantan, kita balik lagi ke Jawa," ucap Panji.
Dijaga Makhluk Gaib
Saat masih kecil, Panji mengaku kerap didekati sosok wanita gaib yang wujudnya seperti manusia. Namun penampilannya seperti putri kerajaan.
Kehidupan yang sulit, ditambah bullyian dan caci maki karena dianggap miskin membuat Panji bertekad untuk bisa mengangkat derajat keluarga.
"Yang namanya nasib itu bisa dirubah ketika kita berdoa ke Allah. Saya bilang gitu dan Allah itu akan mengijabah doa itum dan dirubahlah takdir itu untuk kita," ucap Panji.
"Jadi bukan kita yang bisa ngubah takdir, Allah yang bisa ngubah takdir itu karena doa kita. Saya bilang gitu ke orang tua, dan orang sini ketawa, ah mimpi lu. Tapi ya Alhamdulillah, Allah tuh maha baik."
Benar saja, pada tahun 2004, Panji didatangi sejumlah crew TV dari Jakarta. Mereka menawarkan jadi presenter petualangan.
Kala itu Panji sempat bingung, sebab dirinya tak memiliki pengalaman di bidang entertain. Terlebih dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Tapi ya sosok itu (gaib) masih dorong. Dia bilang, Panji bisa, Panji hebat, Panji kuat, udah tenang. Panji pasti bisa bahagain orang tua. Panji nanti dibantuin sama Ibu. Dia bilangnya ibu," tuturnya.
"Udah ibu bantuin, ayo kamu nggak akan apa-apa. Kamu tawakal ke Allah. Ibu akan jaga kamu juga, kayak gitu. Dia nggak pernah nyuruh saya juga Mentuhankan dia," ujar Panji lagi.
Sejak saat itulah Panji pun makin dekat dengan hewan buas, khususnya ular.
"Dia cuma ngejaga, ngebimbing kayak gitu, ngajarin banyak hal, dan saya tahu dia bukan manusia. Ya entahlah orang nganggapnya itu siluman, khodam, atau apa enggak tahulah, intinya itu saya alami," terang Panji.
"Dan Alhamdulillah seiring berjalannya waktu saya sih enggak jadi kaya, tapi cukup, Alhamdulillah sekarang saya bisa buktiin kalau bahagia itu memang harus diperjuangkan. Harus banyak pengorbanan," ujarnya.
"Dan Alhamdulillah sekarang nasib saya berubah, saya bisa bikin rumah untuk ibu. Saya bisa bikin rumah untuk bapak, karena udah pisahkan mereka. Saya juga bisa bahagiain keluarga saya. Saya juga bisa berbagi untuk banyak orang di sekitar saya," tutup Panji Petualang.