Pencarian Korban Konten yang Tenggelam di Bendungan Benteng Pinrang Dihentikan
- Istimewa
Siap –Pencarian Jihad Ramdhan korban tenggelam setelah terjun bebas saat berenang bersama dengan teman-temannya di Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang pada Sabtu (2/11/2024) yang viral di media sosial akhirnya dihentikan.
Diketahui, Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan pencarian setelah 7 hari namun tidak membuahkan hasil.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar Andi Sultan mengatakan, pihaknya bersama dengan potensi SAR telah melakukan pencarian secara maksimal dengan menyisir sepanjang Sungai Sa'dan, Kabupaten Pinrang.
"Hingga hari ini ketujuh, kami tim SAR gabungan (Basarnas Makassar dan Potensi Sar) telah melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam dan tidak membuahkan hasil," katanya seperti dikutip Senin 11/11/2024.
Dalam proses pencarian, kata Andi, petugas mengalami beberapa kendala di lapangan yaitu curah hujan tinggi, kedalaman sungai tidak rata sehingga beberapa kali perahu karet sempat kandas.
"Bahkan juga adanya buaya di sekitar pinggiran sungai," ujarnya.
Lebih lanjut Andi mengatakan, dengan area pencarian yang cukup luas membuat tim SAR gabungan membagi menjadi tiga Search Rescue Unit (SRU). Ketiga tim menyisir sepanjang aliran Sungai Sa'dan hingga sejauh 10 kilometer, baik dari darat maupun perairan.
"Akan tetapi, hingga Jumat sore belum menemukan petunjuk keberadaan korban atas nama Jihad Ramadhan," tuturnya.
Setelah proses evaluasi dan briefing, penghentian operasi dilakukan petugas SAR melalui penandatanganan bersama dengan keluarga korban serta disaksikan instansi dan organisasi yang terlibat.
"Operasi SAR secara resmi dihentikan dan ditutup pada pukul 17.00 Wita," ujarnya.
Sebelumnya, korban Jihad tenggelam setelah terjun bebas saat berenang bersama dengan teman-temannya di Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang pada Sabtu (2/11/2024).
Sesuai dengan prosedur pencarian, hari ketujuh merupakan hari terakhir pencarian.
Namun jika ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban, akan dilanjutkan dengan pemantauan. Basarnas menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kerja sama dari berbagai pihak dalam operasi ini.
Termasuk tim SAR dari berbagai instansi, nelayan setempat serta keluarga korban yang terus mendukung proses pencarian. Sementara keluarga korban yang terus mendukung pencarian pun hanya terlihat pasrah.
Mereka masih berharap anaknya kelak ditemukan namun mereka tetap legowo menandatangani persetujuan penghentian pencarian.
Seperti diketahui, aksi nekat demi konten kembali memakan korban viral di media sosial.
Seorang pemuda bernama Jihad (22) hilang setelah melompat dari Bendungan Benteng di Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, pada Sabtu (2/11) sekitar pukul 17.55 Wita.
Peristiwa itu terjadi saat korban dan teman-temannya tengah merekam aksi mereka untuk sebuah video yang rencananya akan diunggah ke media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Jihad dan teman-temannya mendatangi Bendungan Benteng pada sore hari menjelang Magrib.
Mereka terlihat mandi dan melompat dari atas bendungan, aksi yang cukup berbahaya mengingat kondisi arus sungai yang deras.
Peristiwa hilangnya Jihad sempat terekam oleh CCTV yang terpasang di Bendungan Benteng.
Dalam rekaman tersebut, Jihad terlihat berusaha menepi setelah melompat ke sungai.
Namun, dia tampaknya kelelahan dan tidak mampu melawan derasnya arus air. Korban akhirnya hilang terbawa arus, dan teman-temannya pun panik melihat kejadian tersebut.