Nikmatnya Sarapan dengan Lontong Tuyuhan Khas Rembang

Ilustrasi lontong tuyuhan
Sumber :
  • Istimewa

SiapLontong Tuyuhan adalah salah satu makanan khas Rembang, Jawa Tengah. Warga Rembang dan sekitarnya pasti tak asing dengan hidangan ini.

Ternyata kuliner ini sudah terkenal sampai ke luar daerah Rembang. Dinamakan lontong tuyuhan karena pembuat dan penjual makanan ini awalnya berasal dari Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Rembang.

Lontong tuyuhan berupa irisan lontong yang disiram dengan kuah opor ayam kental dan pedas. Namun, bentuk lontong berbeda dari biasanya, karena lontong tuyuhan berbentuk segitiga.

Tak ada sayur-mayur yang disertakan dalam masakan ini. Perpaduan antara lontong yang lembut dengan kuah opor dan ayam yang gurih pasti menambah selera makan. Apalagi aroma rempah-rempah dari bumbunya terus terasa sampai habis.

Sepintas kuah lontong tuyuhan ini mirip kuah opor, namun lebih berempah. Ada sedikit tendangan pedas di dalamnya. Warna kuah yang keruh barangkali karena bumbunya yang cukup kaya.

Bumbu-bumbu yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, daun jeruk, laos, cabai, garam, pala, kunyit dan jahe.

 

Ilustrasi lontong tuyuhan

Photo :
  • Istimewa

 

Selain ayam ada pula tahu dan tempe sebagai pelengkap. Tempe yang dipakai adalah tempe tradisional yang dibungkus daun dan berukuran cukup besar.

Lontong tuyuhan diracik di pikulan yang terbuat dari bambu dan rotan. Konsep kedai lontong juga umumnya seragam yakni, menyediakan dingklik atau bangku kayu dan meja panjang.

Bila ingin mencicipi lontong tuyuhan, arahkan saja kendaraan ke Pusat Lontong Tuyuhan. Di pusat kuliner tersebut, terdapat kios-kios kecil yang menjajakan menu yang sama.

Biasanya mereka menjual seharga Rp 12.000 seporsi. Tak hanya sepiring lontong yang enak. Pencinta kuliner juga bisa memanjakan mata dengan pemandangan desa dan pegunungan di sana.

Ternyata dibalik sajiannya yang tampak sederhana, lontong tuyuhan memiliki makna tersendiri. Ada filosofi tersendiri dalam bentuk lontong segitiga yang digunakan sebagai sajian lontong tuyuhan tersebut. Kata dia, bentuknya segitiga ini merupakan sebuah simbol.

Sebagaimana segitiga memiliki tiga sudut, maka sejatinya manusia juga harus selalu berpegang pada tiga prinsip yakni budaya atau sejarah, agama dan pendidikan. Dari tiga prinsip ini manusia menjadikan acuan atau fondasi hidupnya.

Lontong tuyuhan menurut para pencinta kuliner paling cocok untuk menjadi sarapan pagi dan sore. Apalagi dengan kuah yang gurih dan lezatnya opor ayam membuat lontong khas Rembang ini senantiasa diburu khalayak ramai.

Tak heran kalau lontong tuyuhan selalu dipenuhi pelanggan dari pelbagai lapisan masyarakat.

Hal ini terekam jelas dalam sebuah los bangunan yang semuanya diisi puluhan pedagang lontong tuyuhan dan disesaki para pembeli. Bagi pencinta kuliner yang tertarik atau ingin mencoba mencicipi lontong tuyuhan bisa datang atau berwisata kuliner ke Desa Tuyuhan.

Lokasinya mudah dicari dengan gawai. Majunya teknologi saat ini, mendukung masyarakat bisa berselancar menggunakan aplikasi 'Google Maps' mencari kuliner khas daerah.